Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Sabtu, 18 Desember 2010

Narimo ing Pandum

Yippie .... akhir tahun sudah tiba. Pasti banyak yang menunggu-nunggu bonusnya. Buat yang dapat bonus, saya ucapkan selamat. Buat yang ndak dapat, ya sabar dulu saja semoga di tahun mendatang menjadi tahun yang berkelimpahan, sukur sukur bonusnya dirapel sama yang tahun ini. Tapi, kalau ambtenar macam saya ini, ndak pernah ada yang namanya bonus akhir tahun, begitu juga THR.

Jumat, 17 Desember 2010

He Hath Made Every Thing Beautiful in His Time

Nggak ngerti kenapa, kok jadi pengen nulis yang serius terus. Sebenernya sih nggak serius-serius amat. Cuma ini terjadi pada seorang teman dekat, jadinya terasa spesial.

Awalnya sih kita cuma ngobrol ngalor ngidul, mulai dari topik politik, ekonomi, sosial, budaya dan 1001 topik lainnya. Tiba-tiba obrolan beralih ke topik yang berat dan serius, soal biaya sekolah yang melangit.

Rabu, 15 Desember 2010

Natal


Ah .. sudah Desember lagi. Tak terasa setahun hampir berlalu. Waktu terasa begitu cepat, seolah baru kemarin aku merasakan atmosfer yang sama. Dan suasana seperti itu kembali terulang tahun ini

Minggu, 12 Desember 2010

Dear Problem ....

Sebenernya, pagi ini udah dapat mood buat nulis sesuatu. Sesi berburu bahan sudah dilakukan, dan tinggal diramu menjadi suatu tulisan, yang setidaknya cukup bermutu buat saya. Mendadak datang kabar, yang setidaknya cukup buruk dan lumayan menghancurkan mood. Soal masalah apa, tidak perlu diungkap di sini, ini urusan dalam negeri saya.

Rabu, 08 Desember 2010

Gunakan Lampu Depan

Pernahkah terpikir kalau lampu depan sepeda itu penting? Mungkin anda berpendapat tidak perlu memasang lampu depan sepeda, toh masih ada bantuan dari lampu penerangan jalan umum, atau cahaya dari kendaraan di belakang anda. Yakin dengan pendapat anda? Atau pengalaman saya ini dapat mengubah cara pikir anda?

Awalnya, 081210, hari yang biasa saja, tidak ada istimewanya. Pulang dengan sepeda di tengah guyuran hujan lebat yang melanda Bandung beberapa hari belakangan ini. Seperti biasa, ritual menembus hujan selalu diawali dengan memakai jas hujan atasan orange terang dan bawahan biru tua. Penutup tas berwarna kuning terang dan helm juga tidak ketinggalan. Lampu depan dan belakang dicek dan menyala dengan baik dan dipasang dengan modus berkedip konstan.

Selasa, 07 Desember 2010

WorldSpace dan Gelombang Pendek

Dulu, pas masih suka dengerin radio gelombang pendek, pengen banget punya receiver yang bagus. Maklum, radio gelombang pendek siarannya banyak interferensi. Receiver bagus, katanya sih, bisa meminimalkan interferensi yang ada. Apalagi digital receiver, gelombang yang kita terima bisa bener bener pas dengan gelombang yang dipancarkan, jadinya hasilnya lebih baik. Memang, ada rupa ada harga. Harga receiver digital pada masa itu cukup mahal, dan mungkin nggak akan terjangkau kantungku, yang masa itu masih sekolah.

Bersepeda Itu Aman Kok ....

Kebanyakan orang berpikir, bersepeda di jalanan itu berbahaya, vivere pericoloso kalau kata Bung Karno. Pengguna jalan saling rebut jalan tanpa memikirkan pengguna lainnya dan seolah menganggap pesepeda itu tidak ada.Oleh karena itu, banyak orang berpendapat, kalau bersepeda di jalan raya itu suatu tindakan bodoh yang dapat membahayakan diri sendiri.


Tapi, benarkah bersepeda di jalan raya itu berbahaya? Pendapat itu tidak benar. Bersepeda di jalan raya itu aman, asalkan memperhatikan beberapa syarat berikut.

1. Sebelum bersepeda, pastikan semua bagian sepeda berada pada tempatnya dan berfungsi dengan baik.
Setiap bagian dari sepeda memiliki tempat dan fungsinya masing-masing. Pastikan semua berada pada tempatnya dan berfungsi dengan baik. Rantai tidak terlalu kencang atau kendor, serta cukup dilumasi dengan baik. Tekanan ban cukup, dengan kembangan ban mencukupi. Ketinggian seatpost sesuai untuk badan anda, tidak terlalu tinggi atau rendah, sehingga aman dan nyaman. Rem dan mekanisme pemindah gigi juga berfungsi dengan baik. Itulah beberapa checklist sebelum bersepeda dengan aman.

2. Pakailah helm
Mungkin anda bertanya, mengapa harus memakai helm. Bukankah selama ini belum ada ketentuan yang mengikat tentang keharusan memakai helm dalam bersepeda? Alasannya sederhana, kepala anda memiliki sesuatu yang berharga dan harus dilindungi bukan?

3. Pakailah pakaian berwarna terang/cerah
Anda tidak dalam misi penyamaran yang mengharuskan menyamarkan diri. Pakaian berwarna cerah/terang akan membuat anda terlihat dari jarak jauh, sehingga pengguna jalan lain akan mengetahui keberadaan anda, terlebih pada malam hari

4. Gunakan lampu depan dan belakang saat bersepeda di malam hari
Lampu depan dan belakang akan memudahkan pengendara lain mengetahui posisi anda. Sangat diwajibkan untuk anda yang bersepeda di malam hari, demi keselamatan bersama. Gunakan lampu depan berwarna putih dan lampu belakang berwarna merah.

5. Bersepedalah di jalur paling kiri
Karena negeri ini menggunakan lalu lintas jalur kiri, maka kendaraan yang lebih lambat menggunakan jalur paling kiri. Kalau terpaksa mendahului pengguna jalan yang lebih lambat, boleh menggunakan jalur kanan untuk mendahului. Setelah mendahului, segeralah berpindah ke jalur kiri. Sebelum anda berpindah jalur, sebaiknya memberikan isyarat agar pengguna jalan lain mengetahui arah anda.

6. Jangan ragu gunakan isyarat tangan untuk berpindah jalur
Apabila harus berpindah jalur, gunakan isyarat tangan agar pengendara di belakang anda mengetahui manuver anda. Pengendara lain bukanlah dewa yang mengetahui jalan pikiran anda. Beritahulah mereka dengan isyarat tangan, ke mana anda akan berbelok. Perlu diingat, jangan bermanuver mendadak, pengendara lain memerlukan waktu reaksi yang lebih lambat dari manuver anda.

7. Selalu patuhi peraturan lalu lintas
Mungkin sampai saat ini, polisi belum ada yang menilang pengendara sepeda, tapi apa salahnya kita mematuhi peraturan lalu lintas. Jangan pernah melawan arus lalu lintas, risikonya jelas, anda akan dengan mudah tertabrak kendaraan yang berlawanan arah. Jangan pernah menerobos lampu merah, sangat fatal akibatnya.

8. Gunakan akal sehat selama bersepeda di jalan
Tidak semua pengguna jalan membawa akal sehat pada saat turun ke jalan. Kalau anda terpaksa berurusan dengan mereka, gunakan akal sehat anda. Kalau orang gila dilayani, bukankan kita ikut gila? Lagipula kita bersepeda untuk bersenang-senang bukan?

9. Hargai pengguna jalan lainnya
Anda berjalan di jalanan umum yang digunakan bersama-sama, bukan berjalan di jalan punya mbahmu. Hargai pengguna jalan lain, pasti anda akan dihargai pengguna jalan lain.

10. Gunakan teknik bersepeda yang benar
Kuasai teknik bersepeda yang benar. Sering-sering bersepeda dapat mengasah kepekaan anda terhadap sepeda, sehingga teknik penggunaan gigi yang efisien dapat dikuasai dengan baik. Satu hal yang perlu diingat, jangan mudah terpancing dengan pengendara sepeda lain. Dengkul anda berbeda dengan dengkul pesepeda lain, sehingga ketahanan fisik anda juga berbeda dengan pengendara lain. Jangan malu untuk menuntun sepeda kalau tidak kuat mendaki.

Itulah beberapa tips aman bersepeda yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Mungkin masih banyak tips bersepeda yang belum tertulis di tempat ini. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk keamanan bersepeda

Ayo bersepeda, tunggu apa lagi, bersepeda aman kok ...

video courtesy: www.youtube.com

Minggu, 28 November 2010

Untitled #5

Kadang aku merasa heran, ada orang yang selalu ambil pusing terhadap pilihan yang diambil seseorang. Mulai dari keputusan melanjutkan studi, saat menikah dan punya anak, dan bermacam pilihan lainnya.

"Eh, kok milih kuliah di kampus ABC sih? Kan di kampus XYZ masa depannya lebih menjanjikan?"
"Kok belum punya pacar sih, kan temen SMA udah pada punya pacar"
"Belum nikah yah? yang seumuran udah pada nikah lho ... malah udah ada yang punya anak"
"Kok cuma punya buntut 1, nambah lagi dong ..."

Pertanyaan semacam itu yang paling benci kudengar. Entah kenapa, aku merasa pertanyaan semacam itu tidak lebih dari basa basi busuk yang sangat menyebalkan. Mengapa sebagian orang selalu merepotkan diri dengan urusan orang lain, sedangkan dia sendiri juga memiliki masalah yang tidak kalah besarnya.

Haloooo ... dirimu tidak lebih dari penonton, yang tidak berhak mengatur jalan cerita hidup kami. Kami tahu, jalan yang kami pilih, itu jalan yang terbaik buat kami. Hidup yang saya jalani, saya sendiri yang menikmati. Percuma kami berlelah hanya untuk menyenangkan anda. Kami yang menjalaninya ... bukan ANDA!!! Ketahuilah itu ....

Senin, 04 Oktober 2010

Sub Dipo Setjang

photo courtesy: Soli Saroso


Stasiun SCA di masa aktifnya
photo courtesy: semboyan35.com
Bermula dari sms babe yang isinya seperti ini "Wis duwe pics bekas bengkel stasiun Secang?" Wah, si babe berhasil menemukan eks sub dipo Setjang (SCA, 3314). Terus terang, sebenarnya belum tahu kalau di SCA ada sub dipo. Sejauh yang aku tahu, sub dipo ada di Magelang Kota (MG, 3320). Ketika ditanyakan kepada sesama railfans, menurut mereka, harusnya ada, karena dulu menjadi tempat penggantian lokomotif untuk rangkaian yang berasal dari Yogyakarta (YK, 3020) yang menuju Ambarawa (ABR, 3306) dengan lokomotif bergigi.


Dari hasil penelusuran, eks sub dipo SCA sekarang lokasinya menjadi berada di tengah pemukiman, kurang lebih 100 meter utara emplasemen SCA. Kondisinya sangat memprihatinkan. Atapnya sudah hilang dan bisa dibilang hampir tidak terdapat jejak kalau di sana pernah ada sub dipo. Bahkan di dalam bekas sub dipo, sebuah rumah berdiri di dalamnya.

Kondisi terkini sub dipo SCA
photo courtesy: Soli Saroso
Yah, memang sangat memprihatinkan kondisi infrastruktur perkeretaapian pasca ditutupnya jalur ABR - MG - YK. Apalagi jalur ini sudah mati sekitar 30 tahun. Banyak yang kondisinya menjadi tidak terawat, tidak banyak juga yang sekarang musnah. hilang tidak berjejak Bisa jadi, masyarakat tidak tahu, kalau di sana pernah terdapat infrastruktur perkeretaapian yang sangat besar di masanya. Apakah ini hanya menjadi cerita manis yang akan terkubur oleh zaman?

Memang, sempat ada wacana untuk kembali menghidupkan jalur ini untuk mengurangi beban jalan raya. Tapi apabila menggunakan road bed yang sama dengan jalur tahun 1970-an, sangat tidak mungkin. Selain biayanya mahal, hampir seluruh roadbed dan infrastrukturnya sudah beralih fungsi.

Semoga saja, jejak perkeretaapian di Magelang dan sekitarnya tetap ada dan tidak begitu saja dilenyapkan ...

Kondisi terkini emplasemen dan stasiun SCA
photo courtesy: Soli Saroso

Jumat, 24 September 2010

Sayangilah Leher Anda

Seperti biasa, kalau kembali dari Jakarta lebih suka mengambil KA 30, karena bisa beli tiket go show dan cenderung sepi. Mungkin karena berangkat dari Gambir udah jam 2025, sampai Bandung nyaris ganti hari. Setelah membeli tiket, aku langsung naik ke peron 3 - 4. Sambil menunggu masuknya KA 27, liatin kereta yang seliweran lewat. Ternyata, di lantai 2 sudah banyak calon penumpang KA 42 Taksaka II tujuan Yogyakarta, malah lebih banyak. Dan keberangkatan KA 30 dan KA 42 hanya terpaut 15 menit saja.

Pukul 2025, KA 30 siap diberangkatkan. PAP sudah memberikan semboyan 40 dan disambut dengan semboyan 41 oleh KP. Masinis KA 30 belum merespon dengan semboyan 35. Mungkin masinis tidak mendengar dengan jelas semboyan 41. Setelah PAP paging masinis, barulah masinis merespon dengan semboyan 35.

Ketika rem dilepas, throttle dinaikkan, keretapun mulai berjalan perlahan-lahan. Dari sinilah petaka itu bermula. Saat kereta sudah bergerak, seorang penumpang langsung mencoba masuk. Wew ... berhasil masuk ke sebuah kereta. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara, ternyata ia salah naik kereta. Kereta yang seharunsya ia naiki adalah KA 30 Taksaka II yang berangkat 15 menit di belakang KA 30. Makin kacau KA 30 tidak berhenti di Jatinegara, melainkan berjalan langsung.

Dengan setengah panik, dia berusaha kembali turun dari kereta yang semakin cepat berjalan. Touchdown berhasil dengan baik. Tetapi ketika landing rollout, nampaknya kehilangan keseimbangan, dan akhirnya crash di peron. Beruntung ia tidak jatuh ke sepur 3. Bisa jadi akan lebih fatal lagi, menginggat tingginya peron di Gambir.

Pelajaran yang kita ambil dari kejadian ini, pertama, datanglah ke stasiun minimal 30 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta. Dengan datang lebih awal, kita bisa mencari tahu dengan tenang di mana kereta yang  akan kita tumpangi dengan tenang. Kedua, jangan terburu-buru kita naik ke kereta yang ada di hadapan kita. Pastikan terlebih dahulu kereta yang di depan kita benar-benar kereta yang akan kita tumpangi.

Terakhir, melompat ke luar dari kereta yang sudah mulai berjalan adalah perbuatan yang cukup bodoh. Mungkin anda berpendapat, para tokoh di film laga bisa melakukannya dengan aman. Tapi ingat, itu hanya kejadian di film, ini dunia nyata kawan. Kalaupun anda terbawa di kereta yang salah, turunlah di perhentian berikutnya. Hangusnya karcis karena kereta yang seharusnya anda tumpangi berjalan langsung di stasiun tempat anda turun setelah terbawa kereta yang adalah harga yang harus anda bayar karena kebodohan anda sendiri.

Pesan dari seorang teman railfan, jangankan melompat dari kereta yang berjalan, salah turun dari kereta yang berhenti saja bisa fatal akibatnya. Salah langkah pas turun kereta, bisa patah leher anda ....

Sabtu, 11 September 2010

Jelajah Jalur Mati Seputar Magelang

Berhubung nggak ada kerjaan di lebaran hari kedua, aku memutuskan untuk menjelajahi jalur mati seputar Magelang. Rute yang dipilih, dari Halte Magelang Alun-Alun (MGL) ke arah utara sampai Stasiun Payaman (PYM, 3315), kira-kira sejauh 7 km. Karena nggak sanggup kalau harus jalan kaki sejauh itu, dipilihlah Urbano 3.0 untuk menemani jelajah jalur mati. Selain rutenya seliable, sisi kiri dan kanan baan juga sudah berubah menjadi pemukiman padat. Selain itu, kalau sewaktu-waktu harus putar arah karena rutenya buntu juga nggak terlalu ribet.

Penjelajahan bekas jalur NIS yang dibuka tanggal 15 Mei 1903 ini dimulai pukul 0800 dari halte MGL menuju Stasiun Magelang Kota (MG, 3320). Bekas baan  telah berubah menjadi jalur lambat. Menjelang Stasiun MG, tepatnya di perempatan Kodim 0705, dari arah barat terlihat tiang bekas andreas cross. Tepat di bawah lampu lalu lintas, terlihat pulley, entah pulley bekas kawat sinyal, atau PJL.

Menjelang emplasemen MG dari arah selatan, di sebelah timur terdapat kantor Distrik Jalan Rel Dinas Jalan dan Bangunan Seksi 65 Distrik 65A Magelang. Di belakang kantor distrik jalan rel 65A, masih terdapat dua buah rumah dinas PJKA yang sekarang entah dihuni siapa. Emplasemen MG kini berubah menjadi terminal angkutan kota dan pangkalan travel. Di barat laut emplasemen, masih terdapat bekas sub dipo yang kini difungsikan sebagai bengkel las.

Kereta CR yang menjadi peringatan pernah ada jalur kereta di Magelang, keadaannya semakin memprihatinkan. Selain catnya semakin kusam, dinding kayunya semakin lapuk. Kondisi dalamnya kotor dan tidak terawat, karena saat ini menjadi tempat tinggal gelandangan. Sebenarnya, konumen ini menjadi tanggung jawab siapa untuk merawatnya? Apakah monumen ini dibiarkan hancur pelan-pelan? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.

Semakin ke utara, menyeberang Jl. Urip Sumoharjo, jalur memasuki kampung Menowo. Tidak jauh dari sana, masih terlihat sinyal masuk MG dari pihak Payaman (PYM, 3315). Semakin ke utara, rel menyeberang sungai Manggis. Jembatan ini telah berubah dari bentuk aslinya. Semula berupa jembatan rasuk, tapi setelah digunakan untuk lalu-lintas warga, ditambahkan railing di kedua sisinya.

Perjalanan menyusuri petak MG - PYM pun berlanjut. Kiri kanan bekas jalur sudah menjadi pemukiman padat. Terkadang batangan rel terlihat muncul dari jalan. Satu-satunya petunjuk bahwa di sini bekas rel adalah jajaran tiang dan kawat telegrap yang masih tersisa. Selepas rel memotong jalan Barito, rel tidak dapat disusuri lagi dan harus mengambil jalan memutar. Sebenarnya, rel menyusuri tepian sungai Manggis hingga memotong sungai Manggis di depan RSJ.

Setelah mengambil jalan memutar, kembali menyusuri rel menuju PYM. Bekas rel sekarang ditutup aspal dan digunakan sebagai jalan warga. Uniknya, nama jalan ini adalah jalan Lokomotif. Mungkin dijadikan peringatan, kalau dulu pernah ada lokomotif berjalan hilir mudik di sini. Menurut data yang ada, di antara MG dan PYM terdapat halte Magelang Kramat (MGK, dahulu Gesticht). Sayangnya, jejaknya tidak ditemukan, di mana lokasi pastinya.

Lewat belakang SPBU Sambung, jalur mulai membelah persawahan. Di berbagai titik, besi rel masih terlihat jelas, berikut dengan sambungannya. Terkadang tampak bantalan kayu yang sudah lapuk. Batuan yang berserakan di sini, mungkin bekas kricak yang dulu digunakan di lintas ini.

Menjelang masuk PYM, sinyal masuk dari pihak MG terlihat masih berdiri, meski kondisinya tidak sebagus sinyal masuk MG dari pihak PYM. Tidak seberapa jauh, nampak tiang, mungkin bekas papan perintah semboyan 35. Memasuki wesel dari arah MG, kedudukan terakhir wesel masih dapat dilihat menuju sepur lurus. Di sekitar emplasemen, juga masih terlihat bekas pulley untuk wesel atau sinyal masuk.

Emplasemen PYM yang terdiri dari 2 jalur dan 1 sepur badug ini sekarang digunakan sebagai lahan parkir warga setempat. Sayang sekali, wajah stasiun PYM telah mengalami perubahan. Warga membangun tembok di bagian depan dan mengganti jendela di sisi utara stasiun sehingga agak menyamarkan bentuk aslinya.

Berjalan arah Secang (SCA, 3314) didapati dua buah percabangan wesel bandul layan setempat. Wesel terdekat dari arah PYM menuju ke sepur badug, sedangkan wesel berikutnya adalah wesel ke jalur 2. Wesel ke arah sepur badug ini terlihat menggantung. Mungkin pematang relnya sudah digali, sehingga terlihat menggantung. Sedikit ke utara, penelusuran tidak dapat diteruskan ke arah SCA karena lintasan sukar dilalui, dan kembali lagi ke arah MG lewat jalan raya.

Melewati MG, perjalanan diteruskan ke stasiun Magelang Pasar (MGP, 3330) melalui MGL. Lintas MG - MGP kini telah berubah menjadi jalur lambat di sepanjang Jl. Ahmad Yani dan Jl. Pemuda. Sisa-sisa peninggalan jalur hanyalah tiang telegrap dan kawarnya, karena jalur sudah ditimbun dengan aspal. Stasiun MGP sudah tidak terlihat lagi bentuk aslinya, karena sudah berubah menjadi kompleks pertokoan PJKA.

Sesampai MGP, aku berusaha menelusuri jalur masuk MGP dari arah stasiun Banyurejo (BNJ, 3331). Dari MGP terlebih dahulu mengambil jalur jalan raya sampai ke titik pertemuan dengan jalur rel di daerah Soka. Di Soka, berbalik ke utara, ke arah MGP menelusuri rel. Lagi-lagi petunjuk yang didapati hanyalah jajaran tiang dan kawat telegrap. Di beberapa tempat, besi bekas rel digunakan warga sebagai pembatas jalan kampung. Jalur ini hanya dapat aku telusuri sampai persimpangan di Jl. Beringin IV, karena bekas jalur ini tertutup aktivitas warga.

Ah, capek tapi cukup puas menelusuri sedikit lin Magelang dengan lintas Ngombak - Kricak - Parakan. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, seperti lokasi pasti halte MGK, seperti apa sub dipo MG, lokomotip apa yang melayani jalur ini, dan pertanyaan lainnya. Semoga di lain waktu ada literatur yang bisa mengungkapnya ....

Kamis, 02 September 2010

Nenek Moyangku Orang Pelaut

A: Konon, jaman dahulu, pelaut itu perempuan semua.
B: Ah, jangan ngawur kamu. Jangan asal ngomong kalau nggak ada buktinya.
A: Aku nggak bohong, ada buktinya.
B: Coba buktikan
A: Kamu tahu kan lagu "Nenek Moyangku Orang Pelaut"? Nenek kan pasti perempuan. Lagian nggak ada lagu "Kakek Moyangku Orang Pelaut".
B: ????

Selasa, 24 Agustus 2010

Nearer, My God, to Thee

Buat yang pernah nonton Titanic, pasti hapal, atau minimal tahu adegan ini. Sesaat sebelum Titanic tenggelam, pemain band di dek berpisah, dan pemimpin band RMS Titanic, Wallace Hartley berkata kepada anggota bandnya, "Gentlemen. It has been a privilege playing with you tonight." Band pun berpisah dan Hartley memainkan "Nearer, My God, to Thee". Nggak lama kemudian, anggota band kembali bergabung bersama Hartley memainkan lagu tersebut. Dan mereka berhenti bermain sesaat sebelum kapal tenggelam.

Lagu Nearer, My God, to Thee, dalam bahasa Indonesia terdapat di KJ 401. Menurut kisahnya, lagu ini menceritakan kisah Yakub yang serba sulit ketika lari dari kejaran kakaknya. Di Betel, ia mengambil batu sebagai alas kepala, dan bermimpi melihat tangga di mana malaikat-malaikat Allah turun naik. Yakub pun sadar, kalau Tuhan senantiasa besertanya.

Tiap kali mendengar lagu ini, aku merasa Tuhan itu dekat. Meski dihimpit dari sana-sini, kehidupan terasa sulit, tapi Ia tidak jauh. Ia ada di dekatku. Dan kerinduan setiap orang percaya adalah makin dekat dengan Tuhan.

video courtesy: www.youtube.com
sejarah lagu Nearer, My God, to Thee: http://www.gkigadser.org/

Minggu, 22 Agustus 2010

Kelas 1-7 Tinggal Kenangan

Pagi ini, seperti biasa, sehabis ibadah pagi di GKJ Magelang, mampir sarapan di Pak Trimo, lalu pulang lewat SMA 1. Ketika lewat di depan SMA 1, ada pemandangan yang cukup menyedihkan. Kelas 1-7, kelasku dulu dibongkar. Hilang sudah kelas yang pernah kuhuni 11 tahun yang lalu.

Mungkin buat sebagian orang, pikiran saya berlebihan. Toh itu cuma kelas saja yang sudah lama ditinggalkan. Itu juga barang millik negara. Terserah negara dong kalo mau diapain. Kasarnya, kalau itu kelas mau dibakar sama negara, situ ndak usah protes.



Yang jelas, pas dibongkar, merasa ada yang hilang. Karena posisinya yang terpisah dari kelas lain, menjadikan kelas ini unik. Penghuninya sampai menyebut kelas ini sebagai villa. Kelas yang unik yang pernah ditinggali beberapa angkatan di atasku dan dibawahku, menjadi bagian dari mereka yang pernah menghuninya. Banyak kenangan tak terlupakan selama menghuni villa yang satu ini. Kelas ini hanya menyisakan cerita, bahwa dulu, pernah ada kelas yang unik di SMA 1.

Ah, meski villa sudah tidak ada lagi di sekolah ini, tapi kenangan kelas villa tetap ada di hati.

Foto atas: kelas 1-7 yang tinggal kenangan, diambil tanggal 22 Agustus 2010, courtesy Tommy Aditya
Foto bawah: kelas 1-7 semasa masih ada, courtesy Nur Azizah Eka Wardhani

Sabtu, 21 Agustus 2010

Anak Seribu Pulau

Pas jaman SD dulu, kira-kira tahun 1996, kalau nggak salah tahun, pernah diputer serial dokumenter "Anak Seribu Pulau". Bagi yang ingat, acara ini diputer tiap hari Minggu, jam 0900 di RCTI. Sayangnya, pas jaman segitu, aku jarang nonton, karena harus ikut Sekolah Minggu. Dulu juga pernah keluar serial dokumenter dalam format VHS, tapi nggak kebeli, lha wong nggak punya duit je ....

Buat yang belum pernah nonton, atau lupa, serial ini menceritakan kehidupan anak-anak Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap episode mengisahkan satu daerah. Kalau sekarang mirip-mirip Si Bolang itu lah, tapi yang ini jauh lebih mantap jaya. Sampai saat ini, buat acara dokumenter maupun untuk acara anak-anak, acara yang ditukangi Garin Nugroho dan Mira Lesmana ini belum ada tandingannya. 

Kapan yah kita punya acara semacam ini lagi ....



video courtesy: www.youtube.com

Sabtu, 14 Agustus 2010

Peristiwa Luarbiasa Hebat di Jombang

Hari ini aku dikejutkan dengan adanya kecelakaan kereta api (Peristiwa Luarbiasa Hebat, PLH) di Jombang (JG). Seperti biasa, tiap kali ada kejadian dengan angkutan jenis ini, jadi komoditas politik. Mereka yang sebelumnya nggak pernah peduli dengan hal ini, tiba-tiba saja menjadi orang yang paling tahu soal operasional kereta api. Bahkan penerawangan mereka lebih jago dibandingkan dengan KNKT maupun CO. Biar saya ndak dituduh bohong kalo jadi komoditas politik, bisa dicek di sini.

Mari kita telaah komentar anggota dewan yang (katanya) terhormat ini.

Komisi V DPR RI Sadar Restuwati yang kebetulan di lokasi Stasiun Jombang mengaku nyungsepnya KA Rapih Doho disebabkan human eror. Hal itu dilihat dari posisi KA yang tidak berada di posisi rel utama.

"Seharusnya KA ini ada di jalur utama, bukan di jalur lain yang tidak ada rel penghubung lainnya. Ini seperti rel yang baru dibuat tapi belum selesai pengerjaannya," kata Sadar Restuwati kepada wartawan di lokasi, Sabtu (14/8/2010).
(kutipan langsung dari detiksurabaya)

Kok bisa-bisanya dia bilang human error sebelum ada investigasi dari yang berwenang? Trus, kalau memang rangkaian diterima di spoor badug, bisa dibilang ini kesalahan operasional. Bisa jadi ini tindakan pengamanan dari operator untuk menghindarkan peristiwa yang lebih buruk lagi.

Heran, siapa yah yang dulu milih orang pandir kaya gini menjadi (katanya lagi) wakil rakyat?

Jumat, 13 Agustus 2010

Iklan yang Keren #4

Sementara, cukup dulu memunggah klip iklan jaman dulu. Sekarang saatnya cerita dulu. Beberapa hari ini, aku mencoba mencari-cari iklan tahun '90-an. Ya, menurutku, iklan dekade '90-an memang jauh lebih bagus dari iklan sekarang. Bawaannya tiap kali iklan itu muncul, nggak mau diganti ke saluran lain. Beda dengan iklan saat ini. Tiap kali nongol, pengen ganti ke saluran lain.

Memang sih nggak semua iklan bagus, tapi ada beberapa yang berkesan bagiku, antara lain Bentoel, edisi I Love the Blue of Indonesia. Iklan ini benar-benar menampilkan keindahan alam Indonesia, tanpa banyak omong. Kalau pengen lihat, ada di sini.

Tayangan iklan lain yang nggak kalah bagusnya, iklan Garuda Indonesia, yang menampilkan seorang anak kecil yang menyanyikan lagu Tanah Airku. Beberapa waktu lalu, aku sempat mengunggahnya di sini.

Iklan berikut yang juga keren adalah iklan Indomie yang sempat menampilkan lokomotif B25 di Jambu. Iklan sudah cukup kuno, tapi keren. Yang penasaran bisa melihat di sini.

Masih ada beberapa iklan yang bagus menurutku. Di antaranya seri iklan Marlboro dengan theme sound The Magnificent Seven. Mau cari di youtube, sampai sekarang belum dapat. Tampaknya belum ada yang mengunggahnya, padahal bagus-bagus iklannya. Atau mungkin terkena larangan menampilkan iklan rokok?

Sampai sekarang, aku masih heran, mengapa iklan rokok banyak yang bagus. Jangan bandingkan dengan iklan rokok jaman sekarang, tidak ada apa-apanya iklan jaman sekarang. Mungkin karena faktor dana yang besar, jadinya tidak terlalu repot untuk all out, menggunakan semua sumber terbaik untuk hasil terbaik

Ah, kapan bisa menonton iklan yang bermutu, yang menjual produk dengan seni. Tidak hanya menjual produk bagus dengan cara yang murahan

Your Smile

Suka banget sama lagu ini, "Your Smile" punya Fariz RM. Pertama kali denger, jadi soundtrack iklan Pertamina. Awalnya nyangka ini video klip baru, eh ternyata cuma iklan aja. Karena penasaran, cari ini lagu, dan dapet deh lagunya. Ini liriknya:

I don’t know why
God gives me a chance to know you
and all i know suddenly you came into my life
but first i guess that we only care for each other
and i realize the growing seeds of love
you showed me through your smile
that always keeps me growing strong
your smile that makes me love you for so long
your smile makes me believe on happiness is not too far beyond to reach
your smile’s the only thing that i’ll remember ’til the end of time

when i’m with you like sadness no longer exist
though i know having you the lonely lasts in my mind
to be honestly the story goes forever
‘cos as long as you will be as you are
as how a woman should be
through your smile will always lead my way
your smile inspired melodies in every notes i play
your smile and memories above you makes me realize
my place’s in your heart
‘cos for me your smile means everything from you
to keep me alive

oohhh, your smile
all that leads my way
in every notes i play

your smile that makes me love you for so long
your smile that always keeps me going strong
your smile makes me believe on happiness is not too far too reach
‘cos for me your smile means everything from you
your smile’s the only thing that i’ll remember
‘cos for me your smile means everything from you
to keep me alive

your smile


Sayangnya, iklan dengan soundtrack lagu ini yang cukup bagus, ditarik sesaat penyanyinya tersangkut perkara kriminal  ....

Senin, 02 Agustus 2010

Nyesel ... Nyesel ... Nyesel #2

Aaaarggghhh... kali ini nyesel lagi gara-gara sepeda. Kalau yang dulu gara-gara ga ngerti ada event funbike, kemaren nggak ngerti kalo ada rombongan sepeda mau ke Borobudur, padahal sama-sama 1 kereta. Ini semua gara-gara kunci 14 sialan ....

Awalnya sih nggak masalah nggak jadi bawa urbano balik. Menjelang keberangkatan KA 78, mulai merasa bersalah, nggak jadi bawa urbano. Pas ada orang mondar-mandir bawa helm sepeda, mikirnya cuma rombongan yang mau sepedahan ini mau muter-muter di YK. Toh nggak kenal juga sama mereka.

Sesampai di YK, bener dah perasaan bersalah terjawab sudah. Dari kereta BP mecungul beberapa sepeda dan pengendaranya. Beberapa folding dan 2 MTB kalo nggak salah. Awalnya sih tanya berapa tarif karcis bagasi buat sepeda. Abis itu ngobrol ngalor ngidul soal sepeda, akhirnya terbongkar juga kemana tujuan mereka. Ternyata saudara-saudara, tujuan Sel-B adalah ke BOROBUDUR. Siaaaaaaalllll ... kalau jadi bawa urbano kan bisa ikutan konvoi ke borobudur. Dan baliknya tinggal nambah 20 km lagi, udah sampai rumah ....

Ini semua gara-gara kunci 14 buat benerin seat .... Andai seat nggak bermasalah, ikut deh gowes bareng Sel-B

Moral: Pastikan semua alat berada pada tempatnya dan berfungsi dengan baik

Senin, 26 Juli 2010

Sepeda Sewaan

Sebenarnya ide tulisan ini dari ngobrol ngalor ngidul sama om Bandit Bikestuff kemarin sambil nunggu start funbike BI. Pas duduk-duduk di taman segitiga seberang Polrestabes, kita melihat sekitar sepuluhan sepeda diturunkan dari mobil bak. Ternyata puluhan sepeda ini "milik" oleh sebuah bank yang mengikuti funbike BI. Pas itu kita yakin, kalau itu sepeda sewaan. Logika sederhana, kalau memang pesertanya dari dalam kota, mengapa harus dinaikin pick up sampai ke lokasi event. Trus pas mereka bawa sepedanya, berasa canggung. Masa naik sepeda sendiri yang sudah digauli beberapa lama masih ragu-ragu.

Hmm ... kaya gini nih yang kadang bikin trauma buat sepedahan. Pertama kali sepedahan, dapet sepeda pinjeman yang nggak enak banget. Bukannya pukul rata sepeda sewaan itu jelek semua, tapi kalo lagi apes, ya bisa dapat sepeda yang nggak enak blas. Udah gitu, nggak pernah menggauli sepeda yang bisa bikin tumpul perasaan buat mengendalikan sepeda. Kalau udah kaya gitu, yang ada pasti ngeluh, apa sih asiknya sepedahan?

Kenapa nggak, kalo emang pengen sepedahan cuma buat funbike, gauli sepeda sesering mungkin. Kalau nggak punya sepedah sendiri, minimal menggauli sepeda punya temen (bukan menggauli temen yang punya sepeda) minimal seminggu sebelum event. Dijamin bisa ngerasain serunya naik sepeda. Ayo sepedahan ... pasti ketagihan ....

Kamis, 22 Juli 2010

Iklan yang Keren #3: Indomie

Masih seputar iklan, sekarang giliran Indomie. Walau cuma isinya jingle indomie, tapi bagiku tetap keren.




Untuk klip terakhir, yang mengambil setting petak Ambarawa - Bedono, hingga kini jembatan kereta api yang dilalui disebut jembatan indomie.

video courtesy: www.youtube.com

Misteri BBM

Rusaknya mesin setelah mengisi BBM, ternyata dipicu oleh mutu BBM yang buruk. BBM tersebut dicampur dengan formula 14. Satu tablet formula 14 yang dicampurkan ke dalam 5.000 galon bahan bakar cukup untuk membuat daya ledaknya naik 10 kali lipat.

Setelah ditelusuri, ternyata tablet tersebut milik Dr. Muller, yang lebih dikenal dengan nama Prof. Smith. Ternyata ini ada hubungannya dengan kekacauan politik di Khemed. Penguasa Khemed, Mohammed Ben Kalish Ezab hendak digulingkan oleh Bab El Ehr yang didukung oleh Skoil Petroleum. Skenarionya, apabila Mohammed Ben Kalish Ezab terguling, Bab El Ehr akan mengakhiri konsesi yang dipegang Arabex dan memberikan kepada Skoil Petroleum. Dan ternyata, Skoil Petroleum juga sudah menyerahkan proposal konsesi kepada Mohammed Ben Kalish Ezab, dengan jaminan gangguan terhadap jalur pipa minyak akan terhenti.

Ternyata dari semua ini adalah perebutan ladang minyak. Persaingan tidak sehat digulirkan dengan cara mencemari penampungan minyak lawan. Untunglah Prof. Calculus berhasil menemukan bahan untuk menetralisir efek formula 14, sehingga misteri rusaknya mesin akibat mutu BBM yang buruk dapat teratasi.

Disclaimer: sebelum mengajukan pertanyaan, sangkaan dan kecurigaan, baca dahulu Tintin: Land of Black Gold

Selasa, 20 Juli 2010

There's Always A Boy Inside A Man

Entah ini bener apa nggak, tapi kayaknya lebih banyak benernya. Kemaren, pas ke CGK, liatin pesawat pada parkir di apron aja kaya bocah. Girang banget liat pesawat, kaya belum pernah liat montor muluk.

Bukan cuma pesawat, juga kereta api. Kalau yang terakhir ini kayaknya lebih parah deh. Tiap kali lewat jomplangan sepur, berharap sepurnya lewat. Pas sepurnya lewat, seneng banget. Mirip bocah di toko mainan. Kalau lagi lewat flyover yang dibawahnya eisenbahn, sempetin buat lirik ke rel, kali aja ada sepur yang mau lewat.

Kalau ditambah liat mainan, apalagi liat scaled model, dijamin betah banget. Nggak mau pergi deh. Bawaannya pengen beli. Seandainya duitnya nyetak sendiri, dibeli deh tu toko.
Huff ... mungkin bener deh, There's Always A Boy Inside A Man, paling nggak buatku. Apa aku yang masih bocah yah?

Iklan yang Keren #2: Garuda Indonesia

Kalau tadi pagi sempat mengunggah iklan bentoel biru yang keren, sekarang giliran Garuda Indonesia yang diunggah. Berikut ini klipnya














video courtesy : youtube

Iklan yang keren: Bentoel

Mungkin mereka yang pernah merasakan jaman tahun '90an, tahu iklan ini. Ya, iklan Bentoel Biru, yang menampilkan panorama Indonesia. Iklan yang tidak banyak omong, tidak banyak teriakan nggak jelas. Jauh berbeda dari iklan jaman sekarang. Liriknya cuma seperti ini

I love the blue of Indonesia
It’s the flavour in the air
I love the blue of Indonesia
You can taste it everywhere …


I love the blue of indonesia
It’s the kind of blue …

Kalau yang versi Indonesia, begini liriknya

Indahnya biru Indonesia
Mahakarya negeriku
Birunya rasa Indonesia
Biru jiwaku


Mungkin ini iklan paling bagus yang pernah aku lihat, setidaknya sampai saat ini. Kapan yah ada iklan semacam ini lagi?



Eh, ada BB 204 kuning ijo juga lho, lagi narik 3 KKBW di lembah anai



video courtesy : youtube

Jumat, 16 Juli 2010

BOO Pindah ke CLT?

Entah sejak kapan wacana aneh ini bergulir, katanya tasiyun Bogor (BOO) mau dikurangi perkanya, dan dipindahkan ke Cilebut (CLT). Alasannya, karena saking banyaknya sepur listrik yang mengakhiri tujuannya di BOO, katanya bikin macet jalanan di depan tasiyun. Biar saya ndal dituduh subversif dan menyebarkan berita bohong, sumbernya dapat ditengok di sini dan di sini.

Kalau kata saya, lha wong yang salah angkotnya kok sepurnya yang disetop. Apa ini kegagalan sing mbahurekso ngatur andong jepang yang berseliweran sakpenake dhewe, trus mencoba mengalihkan masalah? Kenapa ndak, sing mbahurekso mencoba mengatur andong jepang agar menjauhi perimeter BOO minimal 1 blok dari BOO. Apa sing mbahurekso kalah kesaktiannya dengan kekuatan misterius yang disebut dengan kartel angkot? Apakah ada hidden agenda di balik wacana ajaib ini?

Kalau kata agen Mulder dan Scully, the truth is out there .....

Rabu, 14 Juli 2010

Jelajah Pertama Urbano 3.0

Hari ini hari pertama sepedahan ke kantor pake folding bike. Kalau ditanya rasanya gimana pakai folding, awalnya berasa aneh. maklum, ini pertama kalinya aku pakai folding. Sebelumnya aja belum pernah mencoba naik fiets yang bisa ditekuk-tekuk macam ini.

Fiets yang dipakai kali ini adalah Polygon Urbano 3.0. Agak canggung juga sih awalnya. Dengan roda 20", handle bar sempit bikin agak ragu. Apalagi kalau pas lepas satu tangan buat kasih hand sign, terasa agak limbung. Entah akunya yang belum biasa, atau memang kaya gini.

Roda 20" yang jauh berbeda dari MTB 26" bikin lebih capek. meskipun rute yang biasa ditempuh sama, tapi rasa capeknya jauh berbeda. Apalagi ditambah sedikit kenakalan, mencoba mbalap MTB dari asia afrika sampai wastukencana. Udah gitu, urbano yang relatif ringan, berasa kaya terbang kalau kena angin.

Satu-satunya yang berasa kurang puas adalah RD yang agak kasar. Dari 6 speed, berasa belum optimal aja, soalnya belum ketemu celahnya. Dan masih ada gigi yang belum pas. Perlu disetel ulang nih sebelum dibawa turing.

Belum kebayang, kalau dipake gowes AKAP, berapa lama yak sampainya .....

Photo Courtesy: http://majuroyal.blogspot.com/2010/03/urbano-30-by-polygon.html

Kamis, 08 Juli 2010

Sate Afrika

Karena penasaran dengan yang namanya Sate Afrika, aku dan Dini mencoba mencari makanan yang satu ini. Sebenarnya kaya apa sih yang namanya Sate Afrika. Makanya, beberapa waktu lalu, disempet-sempetin buat mencoba makanan ini.

Tempat makan yang dituju berada di Jl. Aipda K. S. Tubun, Tanah Abang, Jakarta. Letaknya persis di sebelah Museum Tekstil, atau persis di seberang hotel N. Memang, di jalan itu tidak ada petunjuknya harus berbelok di mana, soalnya tempatnya agak masuk, dan cuma menempel di tembok saja. Patokannya simpel saja, kalau sudah sampai di depan Museum Tekstil, itu sudah kelewatan.

Warung sate afrika ini ternyata cuma emperan beratapkan tenda biru saja. Di dinding, yang notabene tembok milik kavling sebelah, tergantung peta Afrika dengan ukuran segede gaban. Nampak juga plang praktek pengobatan alternatif patah tulang a la Afrika. Entah praktiknya seperti apa ....

Sampai di sana, kita pesan dua porsi (lha iya, yang makan berdua kok, kalau satu porsi jelas kurang). Ternyata eh ternyata, yang namanya sate afrika ini jauh dari gambaran sate yang ada di dalam negeri.

Kalau sate yang selama ini kita kenal berupa daging kambing/ayam yang ditusuk kemudian dibakar dan dibumbu kacang atau kecap, tapi sate afrika ini dari daging domba. Cara memasaknya saja nggak ditusuk-tusuk dan dibakar, tapi lebih mirip dipanggang. Potongan daging domba yang sudah dibumbui garam dan lada ditaruh di alas panggangan, kemudian dipanggang sampai matang. Setelah matang, ditaburi irisan bawang bombay di atasnya.

Cara makannya nggak kalah unik. Kalau makan pakai nasi, biasa, tapi untuk sate afrika ini bisa dimakan dengan pisang goreng. Rasa pisang gorengnya sih agak manis, entah menggunakan pisang dan bumbu apa. Kalau ditanya gimana rasanya makan sate pakai pisang, rasanya agak aneh, tapi seru. Sebagai penambah rasa, disajikan sambal yang dicampur dengan mayonaise, jadinya sambalnya berasa pedas-pedas asam deh.

Yah, buat yang penasaran kaya apa rasanya, boleh dicoba. Tapi jangan kaget kalo harganya agak mahal. Seporsi sate afrika dihargai Rp 35.000,- belum termasuk nasi/pisang dan minum. Kalau dulu, katanya, Sate Afrika Tanah Abang ini buka cabang di seberang Stasiun Bandung, di Jl. Kebon Kawung, tapi sekarang entah masih ada apa nggak.

Cobain aja deh ... daripada penasaran .....

Rabu, 07 Juli 2010

Lagu Anak-anak

Kemarin, negeri ini kehilangan seorang tokoh. A.T. Mahmud, pencipta sejumlah lagu anak-anak berpulang ke Sang Pencipta. Entah berapa jumlah lagu anak yang telah ia ciptakan hingga akhir hayatnya. Beruntung diriku, masih sempat mengenal lagu-lagu ciptaan beliau, dan lagu anak-anak hasil karya pencipta lagu lainnya, meskipun kalau disuruh menyanyi, bisa hancur berantakan suaranya.

Ya, lagu anak-anak macam "Pelangi", "Ambilkan Bulan", "Anak Gembala", "Amelia", "Becak", "Naik Delman" dll memang cocok buat anak-anak. Selain lagunya sederhana, liriknya juga menggambarkan keceriaan maupun pemikiran bocah yang tidak rumit. Terkadang ada pesan moral yang disisipkan dalam lagu tersebut

Berbeda dengan lagu yang dinyanyikan anak jaman sekarang. Anak sekarang paling suka menyanyikan lagu yang populer sekarang. Entah lagu apa, yang jelas belum cukup umur untuk tahu lagu macam itu. Miris ketika mendengar bocah umur sekitar 4-6 tahunan menyanyikan lagu tentang percintaan sepasang manusia dewasa, padahal si bocah belum tahu apa yang ia nyanyikan. Ya, karena tidak ada lagi lagu anak-anak yang ia ketahui, lagu yang sering ia dengar saja yang ia ketahui, soal cocok atau tidak, lain urusan.

Kalau jaman segini aja bocah udah nyanyi lagu nggak jelas, gimana jaman anakku yah (nikah aja belum udah mikirin anak)

#kalaumalambarulempengpikirannya

After The Love Has Gone

Lagi iseng dengerin After The Love Has Gone-nya Earth, Wind, and Fire, malah pikiran jadi melayang nggak jelas. Apalagi kalo udah masuk chorusnya

-------
Oh oh oh after the love has gone
what used to be right is wrong
Can love that's lost be found
-------

Bener yah, kalo yang namanya udah nggak suka, semua hal yang kita lakuin, meski bener, tetep aja dianggap salah. Padahal, dulunya lengkeeeeettt banget, pisah aja sampe nggak mau. Tapi begitu cintanya udah ilang, semua jadi salah .....

@Kircon di sore hari yang nggak jelas

#np: Earth, Wind, and Fire - After The Love Has Gone

Selasa, 06 Juli 2010

Sesame Street

Sampai sekarang, aku masih suka serial TV ini. Memang, segmen yang disasar adalah anak-anak, tapi entah mengapa, aku tetap suka, dan kadang merasa sayang untuk melewatkannya. Bahkan ada yang bilang, seumurku menonton acara seperti ini terlalu kekanak-kanakan.

Pertama kali aku menonton acara ini kira-kira tahun 1990an awal. Waktu itu, acara ini disiarkan oleh RCTI, masih pakai dekoder pula. Kalau tidak salah, acara ini disiarkan siang hari sekitar pukul 1400.

Dulu, acara ini impor utuh dari AS, dengan tambahan subtitle Bahasa Indonesia, berbeda dengan tayangan sekarang, yang sudah diadaptasi dengan memasukkan konten lokal. Meski acaranya sama-sama berbobot, tapi versi aslinya dapat menjadi sarana belajar bahasa Inggris maupun mempelajari kebudayaan lain.

Ya, dengan tokoh boneka seperti Elmo, Grover, Oscar the Grouch yang hidup di tong sampah, Ernie dan boneka bebek karetnya, Bert, Count von Count yang suka berhitung, Cookie Monster, Big Bird, dan sejumlah tokoh lainnya mengajarkan kepadaku bagaimana menghargai perbedaan, belajar alfabet, berhitung, dan kata benda dalam bahasa Inggris, dan berbagai pelajaran lainnya yang sampai saat ini belum pernah aku terima dari bangku sekolah. Bisa dibilang, Sesame Street mengajar tapi tidak menggurui.

Yah ... kapan lagi yah, televisi kita punya program bermutu semacam ini. Memang sih sudah ada program seperti Cita-Citaku, Bolang, sampai Jalan Sesama yang merupakan adaptasi lokal dari Sesame Street. Tapi tetap saja kalah sama tayangan yang nggak bermutu .... 

Courtesy gambar: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/0/08/Sesame_Street_logo.svg/230px-Sesame_Street_logo.svg.png

Kamis, 01 Juli 2010

Mbangun Desa

Kalau mengingat-ingat acara televisi masa bocah dulu, satu yang nggak bakal dilupakan adalah acara "Mbangun Desa" di TVRI Jogja. Nggak dilupakan, lha wong jaman bocah dulu, stasiun tv masih 1, itu juga punya pemerintah, TVRI Jogja, belum jaman tv swasta. Sekarang ndak tau, acara ini masih ada apa nggak, udah lama nggak bisa nyetel TVRI Jogja.

Buat yang ndak tau, acara Mbangun Desa ini mirip acara sitkom sekarang, tapi kadang diisi juga dengan berbagai penyuluhan dari pemerintah. Mulai dari penyuluhan program pemerintah di bidang kesehatan, budaya, ekonomi, kambtibmas sampai politik. Jadinya bukan cuma dapat ngakak saja, tapi juga dapat pengetahuan juga. Adapun setting dari acara ini adalah sebuah desa kecil yang terletak di pinggiran Jogja.

Kalau mau lebih kenal dari tokohnya, pasti yang nggak boleh dilupakan ya Den Baguse Ngarso Pareng (diperankan oleh Susilo Nugroho). Gimana nggak berkesan, wong Den Baguse Ngarso ini priyayi yang bener-bener nyengiti puooollll. Pokoknya rumangsa bisa, kuminter, sumugih dan lain-lain. Kadang liat mukanya mulai tayang aja udah sebel pol, tapi tetep ditunggu. Kalau Den Baguse Ngarso nggak muncul, serasa bukan acara Mbangun Desa.

Tokoh berikutnya adalah Pak Bina (Heru Kesawa Murti). Tokoh ini digambarkan sebagai tokoh yang ngemong, terdidik dan berpengetahuan paling luas, sehingga dapat dijadikan sebagai panutan di desanya.

Sebagai wakil rakyat biasa, dimunculkan tokoh Sronto dan Yu Sronto istrinya (Muji Rahayu). Dalam kehidupan nyata, Yu Sronto ini adalah istri dari Pak Bina. Tokoh Sronto ini diceritakan sebagai tokoh yang lugu, tidak neko-neko, nrimo dan polos sebagaimana rakyat kebanyakan. Ada lagi tokoh Kuriman, yang digambarkan perangai yang grusa-grusu, cepet emosi. Meski demikian, terkadang Kuriman malah menjadi penengah amarah Den Baguse Ngarso.

Mungkin karena belum ada pilihan hiburan lain, acara ini selalu dinanti. Bagaimana polah tingkah usilnya Den Baguse Ngarso, polosnya Sronto, emosi Kuriman dan bijaknya Pak Bina jadi satu. Bukan cuma mendapatkan hiburan, tapi juga memperoleh pengetahuan. Semoga acara semacam ini terus ada, di tengah acara yang berkualitas sangat rendah.

Photo courtesy:

Kamis, 24 Juni 2010

Pa van der Steur

Beberapa lama aku menyimpan pertanyaan ini. Siapakah van der Steur itu? Apa karyanya di Magelang? Di mana jejak karyanya di Magelang. Setelah mengumpulkan data dan keterangan dari berbagai sumber, akhirnya sedikit terbuka informasi tentang hal ini.

Pa van der Steur, terlahir Johannes van der Steur, pada awalnya memulai pelayanannya sebagai rohaniwan militer di tangsi Magelang. Di masa berikutnya, beliau mendirikan panti asuhan yang nantinya diberi nama Oranje Nassau. Menurut cerita, anak asuhnya dipaksa meninggalkan Magelang menuju Jakarta, untuk menimbulkan kesan, karya Pa van der Steur sudah tidak ada lagi.

Saat ini, untuk mencari jejak karya Pa van der Steur di Magelang, terbilang agak susah. Ketika mencari referensi di dunia maya, informasi yang didapat hanyalah TK, SD, dan SMP Pa van der Steur di Pondok Gede, yang dinaungi Yayasan Pa van der Steur.

Sedikit pencerahan didapat ketika ada informasi, bahwa dulu, daerah di sekitar kantor dinas sosial (kurang tahu, apakah sekarang dinas sosial masih berkantor di sana) di Jl. Diponegoro, disebut Pandestiran. Memang, pandestiran dan Pa van der Steur kedengaran mirip. Apakah ini lidah setempat yang sulit mengeja Pa van der Steur sehingga dilafalkan menjadi pandestir? Dan apakah panti asuhan yang di sana dulu pernah dikelola Pa van der Steur? Perlu penelitian yang lebih lanjut untuk menemukan jawabannya.

Semoga celotehan saya ini sedikit banyak membuka sejarah kota Magelang yang baru sedikit terungkap. Mohon koreksinya apabila ada kesalahan.

kisah Pa van der Steur lebih lengkap dapat dibaca di sini.

Senin, 21 Juni 2010

Autis

Di hari yang not so good ini cuma bengong aja di depan L510 sambil nonton tv yang ikutan nggak jelas acaranya. Pas commercial break, ada satu iklan yang jualan jam, you know what lah jam merk apa. Adegan di commercial break itu intinya satu talent menawarkan jam kepada talent yang lain. Di situ talent yang ditawarin jam digambarkan sedang sibuk dengan notebooknya.

Nggak dinyana, talent yang menawarkan jam, yang notabene seorang pesohor berkata kira-kira demikian, "Wah mbak, sedang autis dengan laptopnya yah?"

MAKSUD LOOO????  

Tolong dong, kalau milih kata-kata yang bener. Nggak mikirin apa perasaan orang tua yang punya anak autis pas mendengar dialog yang sama sekali tidak bermutu itu?

Tolong dong hentikan penggunaan kata "autis" untuk becanda, sama sekali nggak lucu ....

baca juga di sini

Jumat, 18 Juni 2010

Dunia Memang Sempit #2

Heran yah ... dunia ini memang sempit. Kadang bertemu kawan lama di saat dan tempat yang tidak pernah diduga. Dulu pernah ketemu adik kelas di KA 75 (gapeka saat itu, Lodaya Malam masih KA 75). Beberapa bulan berikutnya, ketemu panitia angon bocah ke PDL di YK. Begitu juga hari ini, ketemu orang yang tak terduga di saat dan tempat yang tidak terduga pula.

Awalnya sih cuma mau transfer di BNI. Berhubung penerima dana nggak menerima transfer lewat ATM, terpaksalah harus ke banknya di pojokan Jl. Pahlawan. Pas sampai sana, masih sepi, langsung dapat giliran. Setelah dengan sapaan dan beberapa pertanyaan sesuai SOP pelayanan nasabah, eh tau-tau si mbaknya nanya gini:

"Ini mas Tommy yang dulu di SMA 1 ya? lulusan 2002 ya?"

Wedaaaannn ..... menyan cap apa yang dibakar sama mbak teller ini tiap malam, kok jitu banget tebakannya. Aku balik tanya sama itu mbak, saking penasarannya,

"Kok tahu mbak, emang mbak dari sana juga?"

Si mbaknya njawab, "iya mas, saya lulus tahun 2003."

Pikirku, kok nggak pernah liat mbak yang satu ini yah pas SMA dulu. Apa waktu 7 tahun cukup buat PA wajah yak, jadinya pake new image pas ketemu kemaren. Dan apakah sebegitu terkenalnya diriku yah sampe banyak yang kenal (preeeeeeeeeettttttttt!!!!!!!).

Belum cukup kejutannya, ternyata nasabah yang dilayani di counter sebelah temen seangkatan dari SMP sampai SMA. Sayangnya ndak sempet ngobrol sama customer sebelah ini, karena dia selesai duluan trus langsung balik.

Hmm ... ternyata sempit juga dunia ini. Apa karena Magelang sebegitu kecilnya yah, sampe-sampe mau kemana aja di kota ini, ketemu orang yang kenal sama kita ..... Who knows ......

(kok kaya makan nasi goreng babi di KONI yak, tiap kali makan di sana, ketemu sama yang dikenal .... folks, ke KONI lagi yuk .......)

Pilkadal Aftermath

Di pagi yang agak mendung di Magelang, hari dimulai dengan membaca Kompas. Di Kompas Regional Jawa Tengah kok ada berita yang rada ndak mutu. Intinya ada salah satu kontestan Pilkadal yang kalah njuk protes karena yang menang ada cacatnya.

Asli, ndak mutu tenan. Kok masalah cacat ini baru dimasalahkan setelah ketahuan pemenangnya. Kok protesnya ndak dari kemaren-kemaren pas calon yang bermasalah dinyatakan boleh ikut pilkadal. Paling-paling yang bersangkutan ndak trimo kalau kalah. Telanjur udah keluar duit banyak, tapi hasilnya nol besar.

Saya nulis gini bukan ndukung siapa-siapa, tapi cuma sebel aja sama badut sirkus yang salah panggung pentas.

Kamis, 17 Juni 2010

Senja Utama Yogya

Setibanya di YK, setelah naik KA 78, aku memilih beristirahat dulu di peron tinggi jalur 3, sambil bersandar di railing.

"Perhatikan jalur 5 peron utara! Jalur 5 dari arah barat segera masuk kereta api Senja Utama Yogya dengan tujuan akhir Yogyakarta!"

Pengumuman dari PPKA seolah menyadarkanku dari lamunanku. Tidak lama kemudian, KA 110 masuk dan berhenti di jalur 5. Tidak lama kemudian, selesai turun penumpang, rangkaian KA 110 dilangsir masuk ke jalur cucian.

Ah, tiba-tiba aku teringat kejadian yang sama, sekitar dua tahun sebelumnya. 050708, menunggu kereta api Senja Utama Yogya dari Pasar Senen, yang membawa seorang teman (tepatnya beserta rombongannya) yang belum pernah sekalipun bertemu muka.

Saat itu terdengar pengumuman dari PPKA, "Perhatikan jalur 3, dari arah barat segera masuk kereta api Senja Utama Yogya, dengan tujuan akhir Yogyakarta."

Hei ... keretanya tiba, begitu pikirku. Tapi bagaimana dia mengenaliku, sedangkan kita belum pernah bertemu. Sepintas aku melihat penumpang Senja Utama yang sekilas mirip dia, tapi aku nggak yakin. Sampai rangkaian dilangsir ke sepur cucian pun aku belum menemukannya. Ah ... akhirnya aku pun bertemu ... dan kembali berpisah ke tujuan masing-masing.

Ah ... apakah ini suatu kebetulan, atau ada The Invisible Hand yang menggerakkannya? Akupun tak tahu ....

now playing: City Of Prague Philharmonic Orchestra - The Last Of The Mohicans (Main Title)

Rabu, 16 Juni 2010

Bapa Surgawi

Bapa surgawi ajarku mengenal
betapa dalamnya kasih-Mu
Bapa surgawi buatku mengerti
betapa kasih-Mu padaku

Semua yang terjadi di dalam hidupku
Ajarku menyadari Kau s’lalu sertaku
Bri hatiku s’lalu bersyukur pada-Mu
Kar’na rencana-Mu indah bagiku

Lagu ini yang mengantar untuk doa malam belakangan ini. Lagu ini mengingatkan kalau Tuhan itu gak pernah tinggalkanku, dan rencananya selalu indah bagiku. Rancangan yang penuh damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)

lirik diambil dari sini

Ilmuwan

Hari ini ternyata hari pertama SNMPTN yah .... Jadi inget sama lagu ini. Judulnya Ilmuwan, yang dinyanyikan oleh P-Project, plesetan dari Beautiful Ones

Masuk jurusan mesin
Kayaknya nggak mungkin
Otakku nggak kayak einstein

Ikut bimbingan testing
Agar tidak pusing
Muter tujuh keliling, aw

Yoga juga semedi
Untuk konsentrasi
Bina raga jaga kondisi

Saingannya ribuan
Kecil kemungkinan
Terpaksa minta bantuan

Inikah satu ujian dan perjuangan
la la la la
Mungkinkah banyak halangan
Jadi ilmuwan
la la la la la, la la

Coba kupakai joki
Agar ada hoki
Walau harus bayar upeti

Pengumuman pun tiba
Kuyakin ditrima
Tetapi namaku nggak ada, aw

Inikah satu balasan
Anak pemalas
la la la la
Mungkinkah jadi ilmuwan
Hanya impian
oh

Kini kusadari
Takkan kuulangi
Berbuat kebodohan

Si joki gila ternyata dia si joki kuda
Si joki gila ternyata dia si joki kuda
Si joki gila ternyata dia si joki kuda
la la la la la

Lagu yang kocak dan konyol. Buat yang ikutan SNMPTN, Gutlaks en bikerful .... semoga nembus SDSB ... maksudnya SNMPTNnya ... tanpa pake joki, apalagi joki kuda

Cheers ....

Lirik dikopi dari sini

Senin, 07 Juni 2010

Pilkadal Magelang: KPK, Kepriye Pasare Kang?


Minggu, 060610, warga kota Magelang melaksanakan Pilkadal, alias Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Entah siapa yang terpilih menjadi AA 1 A menggantikan Fahriyanto, yang jelas ia harus berani mengambil keputusan untuk membawa Magelang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tentu saja yang tidak terpilih harus mau legowo, mengakui kekalahannya dan bersama-sama membangun Magelang.

Satu masalah yang masih belum terselesaikan di masa kepemimpinan walikota sebelumnya adalah masalah Pasar Rejowinangun yang kobong hampir dua tahun lalu, tepatnya tanggal 26 Juni 2008. KPK, Korban Pasar Kobong sudah cukup lama menunggu kapan pasar ini akan dibangun kembali. Entah setan mana yang menunda pembangunan pasar ini, yang jelas sampai sekarang belum ada tanda-tanda pasar ini mau dibangun kembali.

Pejabat Walikota yang baru diharapkan berani mengusut, mengapa proses pembangunan pasar ini semakin tidak jelas. Beliau diharapkan memberikan dukungan penuh sehingga pihak yang bertanggung jawab atas kacrutnya pembangunan kembali pasar ini diseret ke pengadilan. Buktikan kalau janji kampanye kemarin tidak asal nggambleh. Segenap warga Kota Magelang menanti kiprah pejabat baru melakukan tindakan nyata membangun Kota Magelang. Warga tidak ingin hanya bertanya KPK, Kepriye Pasare Kang, dan diminta mencari jawabnya pada rumput yang bergoyang.

Selamat bertugas buat AA 1 A yang baru, buktikan janji kampanyemu.

Foto atas, suasana pasar dua hari setelah terbakar, 28 Juni 2008
Foto bawah, keadaan pasar 22 Juni 2009
Photo courtesy : Soli Saroso

Yang Mengumpulkan Banyak, Tidak Kelebihan; Yang Mengumpulkan Sedikit, Tidak Kekurangan

Kedengarannya aneh, tapi beginilah yang terjadi. Tuhan memang memberikan semuanya sesuai yang kita perlukan. Kalau pas kita perlu sedikit, Tuhan kasih berkat sedikit. Pas kita perlu banyak, berapapun yang kita perlukan, pasti dicukupkan, entah bagaimana caranya. Tuhan memang bekerja dengan cara yang tidak dapat kita duga.

@hoka hoka bento stasiun gambir, 060610

Jumat, 04 Juni 2010

Blood on the Risers


He was just a cherry trooper and he surely shook with fright
He checked off his equipment and made sure his pack was tight;
He had to sit and listen to those awful engines roar,
"You ain't gonna jump no more!"

(CHORUS)
Gory, gory, what a helluva way to die,
Gory, gory, what a helluva way to die,
Gory, gory, what a helluva way to die,
He ain't gonna jump no more!

"Is everybody happy?" cried the Sergeant looking up,
Our Hero feebly answered "Yes," and then they stood him up;
He jumped into the icy blast, his static line unhooked,
And he ain't gonna jump no more.

(CHORUS)

He counted long, he counted loud, he waited for the shock,
He felt the wind, he felt the cold, he felt the awful drop,
The silk from his reserve spilled out and wrapped around his legs,
And he ain't gonna jump no more.

(CHORUS)

The risers swung around his neck, connectors cracked his dome,
Suspension lines were tied in knots around his skinny bones;
The canopy became his shroud; he hurtled to the ground.
And he ain't gonna jump no more.

(CHORUS)

The days he'd lived and loved and laughed kept running through his mind,
He thought about the girl back home, the one he'd left behind;
He thought about the medics and wondered what they'd find,
And he ain't gonna jump no more.

(CHORUS)

The ambulance was on the spot, the jeeps were running wild,
The medics jumped and screamed with glee, rolled up their sleeves and smiled,
For it had been a week or more since last a 'chute had failed,
And he ain't gonna jump no more.

(CHORUS)

He hit the ground, the sound was "Splat," his blood went spurting high,
His comrades then were heard to say: "A helluva way to die!"
He lay there rolling round in the welter of his gore,
And he ain't gonna jump no more.

(CHORUS)

(slowly, solemnly)
There was blood upon the risers, there were brains upon the chute,
Intestines were a'dangling from his Paratrooper suit,
He was a mess; they picked him up, and poured him from his boots,
And he ain't gonna jump no more

Gory, gory, what a helluva way to die,
Gory, gory, what a helluva way to die,
Gory, gory, what a helluva way to die,
He ain't gonna jump no more!


Lagu ini pertama kali kudengar di episode 9 Band of Brothers: Why We Fight. Karena penasaran, kucari lagu ini, sebenernya lagu ini tentang apa. Ternyata lagu ini menceritakan kisah tragis penerjunan terakhir seorang paratrooper. Ya penerjunan terakhir, karena payung utama dan payung cadangannya tidak mengembang.

Menurut cerita, lagu ini dinyanyikan oleh para prajurit lintas udara AS, baik dari divisi 82 linud maupun divisi 101 linud. Lagu ini benar-benar mengingatkan betapa besar risiko menjadi seorang paratrooper di setiap penerjunan, di mana nyawa mereka hanya bergantung pada sebuah payung utama dan sebuah payung cadangan. Ya, teman sejati paratrooper hanyalah parasutnya ... selain itu, tidak ada ....

foto diambil dari sini
lirik lagu diambil dari sini

Rabu, 02 Juni 2010

Untitled #4

Heran, kenapa begitu gampangnya suatu kelompok menghakimi kelompok lain lebih buruk tabiatnya. Padahal, belum tentu kelompok yang memvonis itu lebih baik dari kelompok pesakitan. Semudah itukah kita menilai seseorang?

Mungkin pikiranku terlalu kacau malam ini, sehingga bisa nggambleh nggak jelas di sini. Tapi aku ingin berbagi sedikit, apa yang aku terima baru saja.

Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

Mengapa dengan mudahnya kita menjatuhkan kutuk, sementara dengan mulut yang sama kita juga mengucapkan berkat?

Mungkin ini juga satu pelajaran buatku, yang sampai saat ini masih belajar mengendalikan lidah, agar tidak dengan mudah mengeluarkan kutuk, tetapi mengucapkan berkat. Semoga bisa menjadi perenungan kita bersama.

Salam Damai!!