Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label Ketawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ketawa. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Desember 2012

Mantan Presiden

Yeah, setelah lama ditinggalkan, saatnya kembali mengisi rumah yang telah lama ditinggalkan ini. Biar ndak kelamaan, mari kita tertawa sejenak. Cerita ini saya dapatkan dari seorang teman. Daripada saya ketawa sendiri menikmati cerita ini, baiknya saya bagikan biar kita bisa tertawa bersama sama. Nggak usah dipikir cerita ini kenyataan, tapi kalo ada kesamaan, mungkin suatu kebetulan saja.


Kamis, 02 September 2010

Nenek Moyangku Orang Pelaut

A: Konon, jaman dahulu, pelaut itu perempuan semua.
B: Ah, jangan ngawur kamu. Jangan asal ngomong kalau nggak ada buktinya.
A: Aku nggak bohong, ada buktinya.
B: Coba buktikan
A: Kamu tahu kan lagu "Nenek Moyangku Orang Pelaut"? Nenek kan pasti perempuan. Lagian nggak ada lagu "Kakek Moyangku Orang Pelaut".
B: ????

Rabu, 16 Juni 2010

Ilmuwan

Hari ini ternyata hari pertama SNMPTN yah .... Jadi inget sama lagu ini. Judulnya Ilmuwan, yang dinyanyikan oleh P-Project, plesetan dari Beautiful Ones

Masuk jurusan mesin
Kayaknya nggak mungkin
Otakku nggak kayak einstein

Ikut bimbingan testing
Agar tidak pusing
Muter tujuh keliling, aw

Yoga juga semedi
Untuk konsentrasi
Bina raga jaga kondisi

Saingannya ribuan
Kecil kemungkinan
Terpaksa minta bantuan

Inikah satu ujian dan perjuangan
la la la la
Mungkinkah banyak halangan
Jadi ilmuwan
la la la la la, la la

Coba kupakai joki
Agar ada hoki
Walau harus bayar upeti

Pengumuman pun tiba
Kuyakin ditrima
Tetapi namaku nggak ada, aw

Inikah satu balasan
Anak pemalas
la la la la
Mungkinkah jadi ilmuwan
Hanya impian
oh

Kini kusadari
Takkan kuulangi
Berbuat kebodohan

Si joki gila ternyata dia si joki kuda
Si joki gila ternyata dia si joki kuda
Si joki gila ternyata dia si joki kuda
la la la la la

Lagu yang kocak dan konyol. Buat yang ikutan SNMPTN, Gutlaks en bikerful .... semoga nembus SDSB ... maksudnya SNMPTNnya ... tanpa pake joki, apalagi joki kuda

Cheers ....

Lirik dikopi dari sini

Sabtu, 06 Maret 2010

Syarat Nikah

Menikmati Dagelan Mataraman Basiyo memang lucu, tapi harus mikir, biar ketemu lucunya. Isi salah satu potongannya, dalam bahasa Jawa tentunya.

A: Yen badhe rabi niku syarate mung kalih mas
B: Nopo?
A: Kalih sinten

Hehehe ... bener juga yah.

Buat yang nggak ngerti bahasa Jawa, ini ada terjemahannya, tentu saja tidak letterlijk, dengan sedikit modifikasi tentunya, dengan tidak mengaburkan tujuan akhir humornya

A: Dimana-mana, kalau mau menikah itu syaratnya sama
B: Apa?
A: Sama siapa

Obama Orang Jawa?

Menurut kabar yang beredar, Presiden AS saat ini, Obama adalah orang Jawa. Entah apakah sudah ada atau belum yang membuktikan akurasi berita ini. 

Alkisah begini ceritanya, sesaat setelah Obama dilahirkan, bapaknya kaget karena bayinya bergerak-gerak. Spontan sang bapak berteriak-teriak pada ibunya dalam bahasa Jawa, "Obah Mak! Obah Mak!" yang artinya "Bergerak Bu! Bergerak Bu!" Suster yang mendampingi persalinan mengira teriakan sang bapak itu adalah nama untuk bayi yang baru lahir, maka dicatatlah nama Obama di register kelahiran bayi di rumah sakit itu.

Begitulah di balik misteri nama Obama yang katanya fenomenal. Kalo ndak percaya, saya juga ndak maksa buat membuktikan kebenarannya. Bagi yang percaya, semoga dapat menjadi tambahan pengetahuan Anda. Dibilang lucu,ya monggo tertawa. Kalau dibilang ndak lucu, harap maklum, saya bukan badut, apalagi pelawak.

Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang - Warkop

Basiyo Tuku Pring (Basiyo Membeli Bambu)

Ing sawijing dina, Basiyo mlaku-mlaku menyang pasar ing Jogja arep tuku pring.
(Suatu hari, Basiyo berjalan-jalan ke sebuah pasar di Jogja hendak membeli bambu.)

Basiyo marani salah sijining bakul pring ning kono, arep tuku pringe.
(Basiyo menghampiri salah seorang pedagang disana, hendak membeli bambunya.)

Basiyo (B): Kang, iki pringe kok apik men, piro regane?
(Basiyo (B): Kang, ini bambunya bagus sekali, berapa harganya?)

Bakul Pring (BP): Niki sak grobak namung gangsal atus mawon Pak, kula dugekke dugi griya
(Penjual Bambu (BP): Satu grobak ini cuma lima ratus saja Pak, saya antar sampai rumah)

B: Tenan iki ora nambah? Aku ora ngenyang yo. Panjalukmu limang atus sak grobak, wis diterke tekan ngomah. Iki tak bayar limang atus.
(B: Benar ini tidak nambah? Aku tidak menawar ya. Permintaanmu lima ratus satu grobak, sudah diantar sampai rumah. Ini saya bayar lima ratus.)

BP: Saestu pak, gangsal atus mawon sak pas. Pun, kantun ditengga ting griya mawon, mangke kula dugekaken pringipun.
(BP: Sungguh Pak, pas lima ratus saja. Sudah, tinggal ditunggu di rumah saja, nanti saya antar bambunya.)

B: Yo wis nek ngono, tak entenni ning ngomah.
(B: Ya sudah kalau begitu, saya tunggu di rumah)

BP: Lha griyanipun ting pundi to pak?
(BP: Lha rumahnya di mana Pak?)

B: Omahku ning Madiun, wis gelis diterke mrono pringe
(B: Rumahku di Madiun, lekas bambunya diantar ke sana.)

BP: Lha kok tebih sanget to pak, nggih mboten saged mekaten ....
(BP: Lha kok jauh banget pak, ya nggak bisa begitu ....)

B: Lha kowe ki piye to, panjalukmu rak pring regane limang atus sak grobak, mbok terke tekan ngomah. Tak tuku limang atus sak grobak, ora ngenyang. Karang omahku ning Madiun, ya kowe kudu ngeterke tekan kono to, wong wis tak bayar sak panjalukmu.
(B: Kamu ini bagaimana sih, permintaanmu kan bambu seharga lima ratus segrobak, diantar sampai rumah. Saya beli lima ratus segrobak, tidak menawar. Lantaran rumahku di Madiun, ya harus kamu kirim sampai sana, saya kan sudah bayar sesuai permintaanmu.)

BP: @#%^##@%
(BP: @#%^##@%)

photo courtesy: http://www.antarajateng.com/publik/1543730093Bambu101209.jpg

Selasa, 27 Oktober 2009

Telepon

Beberapa waktu lalu, di ruangan ada seseorang yang terima panggilan telepon melalui HP. Entah kenapa, pas dia terima panggilan itu, mengaktifkan mode speakerphone. Entah mau pamer HP baru, SP (suda pamireng), atau pengen pembicaraannya diketahui banyak orang?

Apapun alasannya, itu cukup mengganggu. Apa perlu diselesaikan dengan cara Benny & Mice seperti di bawah ini?

Kartun Benny & Mice: Jakarta Luar Dalem

Rabu, 25 Maret 2009

Pabrik Es

Menjelang pemilihan legislatif, seorang caleg berkampanye ke daerah pemilihannya. Seperti biasanya, caleg yang satu ini menjual 1001 macam janji-janji.

"Kalau saya terpilih nanti, jalan raya menuju kota kabupaten akan saya perbaiki menjadi jalan beton," janjinya. Hanya ada sedikit peserta kampanye yang bereaksi dengan bertepuk tangan.

Merasa sedikit gagal di langkah pertama, sang caleg menebar janji berikutnya, "Kalau partai saya menang pemilu mendatang, jembatan menuju kecamatan seberang akan diperlebar!!!" Tepuk tangan peserta kampanye lebih meriah dari yang pertama.

Sang caleg makin semangat, melanjutkan dengan jurus berikutnya, "Pasar yang ada di desa ini akan dibangun lebih megah lagi!!!" Janji manis caleg disambut dengan sorak riuh rendah peserta kampanye.

"Jaringan irigasi teknis akan diperhatikan, sehingga sawah tidak akan kekeringan di musim kemarau!!!" Sambutan peserta kampanye semakin meriah.

Merasa kampanyenya berhasil, selanjutnya caleg kita ini menjanjikan lapangan pekerjaan, "Bagi para pemuda di desa ini yang masih menganggur, saya akan membuka lapangan pekerjaan bagi kalian. Saya akan mengundang investor untuk menanamkan modalnya di desa ini, dengan membangun pabrik tektil!!!"

Merasa ada kata-kata sang caleg yang salah, asistennya berbisik pada sang caleg, "Pak, yang tadi kurang S."

Mendengar bisikan dari sang asisten, dengan percaya diri, sang caleg menambahkan janjinya, "Oh iya, pabrik es juga!!!"

Minggu, 01 Maret 2009

Itu Baru Solo ....

Suatu sore, Dalijo dan Dullah sedang nonton TV berdua. Mereka sedang nonton siaran berita yang mengabarkan banjir Bengawan Solo yang mengamuk hingga merendam puluhan ribu rumah dan mencapai ketinggian semeter.

Dalijo : Dul, kasihan bener mereka. Bengawan Solo meluap sampai separah itu.
Dullah: Iya Jo, kasihan. Tapi itu belum seberapa Jo.
Dalijo: Belum seberapa bagaimana Dul? Lha wong sampai merendam ribuan rumah kok belum seberapa. Aneh kamu Dul.
Dullah: Iya Jo, ini belum seberapa. Itu baru Bengawan Solo
Dalijo: Maksudnya?
Dullah: Coba Jo, kalo yang banjir bukan bengawan solo, tapi trio, apalagi kuartet, kaya apa jadinya ....
Dalijo: $#^&%^*^*%$#

Kamis, 29 Januari 2009

Satu Aja Susah, Apalagi Seratus .....

Pas melihat panasnya jagad perpolitikan menjelang kegiatan mencontreng massal 9 April 2009, seorang teman mengirim sebuah joke berbau politik. Sebenernya sih joke lama, tapi lumayan buat ketawa, sedikit mengurangi panasnya jagad perpolitikan negeri ini yang makin kacrut. Berikut kutipan emailnya

-----
Ceritanya, di awal tahun 2001, seorang praktisi teknologi, sebut saja namanya Cahyo, menawarkan bantuannya untuk memasang akses internet di istana negara. Om Cahyo mengklaim bahwa akses internet yang ia tawarkan memiliki kecepatan 100 Mbps. Tanpa membuang waktu lama, Om Cahyo memasukkan proposalnya ke setneg.

Setelah melewati berbagai tahapan seleksi dan birokrasi, sampailah proposal itu ke tangan Presiden. Tidak lama kemudian, Om Cahyo dipanggil langsung oleh Presiden, untuk audiensi mengenai penawaran bantuan tersebut. Hal ini dipandang perlu, mengingat Om Cahyo banyak menggunakan istilah-istilah teknis, yang mana Presiden sama sekali nggak ngerti.

Ketika membahas kecepatan akses 100 Mbps, Presiden bertanya kepada praktisi teknologi kita ini, "Pak Cahyo, apa maksudnya 100 Mbps ini?"

Jawab Om Cahyo dengan bangga, "Itu kecepatan akses Pak Presiden, artinya 100 Mega per detik, paling hebat untuk saat ini."

Bukannya senang dengan jawaban Om Cahyo, Presiden tampak kecewa sambil menahan marah. Katanya, "Anda mau membunuh saya apa dengan kecepatan seperti itu??? Satu Mega saja sudah bikin saya pusing, malah Anda mau kasih saya 100, sedetik lagi!!!!"

Disclaimer:
Kisah ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan peristiwa, tokoh ataupun cerita, hanyalah kebetulan semata yang tidak disengaja. Mohon maaf apabila ada pihak yang tidak berkenan, cerita ini hanya untuk keperluan hiburan semata. Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang ....
-----

Asli, yang bikin kreatif juga. Bikin ngakak di tengah suasana politik yang nggak jelas, di mana yang satu nuduh yang lain mainan yoyo, dibalas mainan gangsingan. Di waktu lain, menari poco-poco, dilawan sama tarian lain, lupa namanya.

Pokoknya jangan tersinggung, jangan marah, hadapi semua dengan senyuman (ini tagline sekar :P) ....

Kamis, 15 Januari 2009

Ekstasi Palsu

Selepas jam kantor, seperti biasa ngobrol santai nggak jelas bin santai sambil nonton tv sama si bos. Berhubung jam setengah 6 acara yang paling masuk akal cuma berita, mau nggak mau berita dari berbagai stasiun yang ditonton.

Pas ada berita pengungkapan sindikat pemalsu dan pengedar ekstasi, tiba-tiba aja si bos komentar, "kalau sindikat pemalsu kaya gitu, dijerat pakai pasal apa ya?"

Seorang teman menjawab, "Jelas pake UU Narkotik dan Psikotropika dong pak .... Kan udah jelas-jelas ketahuan mengedarkan barang-barang golongan psikotropika"

Si bos gak mau kalah, "Itu bisa, kalau yang diedarkan memang barang psikotropika. Dia kan nggak mengedarkan ekstasi beneran. Dia kan cuma bikin ekstasi palsu, terus dia jual ke pengguna. Korbannya ya, yang kena tipu itu .... Harusnya sih kena pasal pemalsuan dan penipuan"

Hmm ... si bos kocak juga ini sore. Lumayan buat meredakan ketegangan habis seharian berkutat dengan angka2 yang nggak jelas, macam-macam kekacauan di ruangan, dan masalah yang nggak ada habisnya.

Yang masih jadi ganjalan, korban penipuan sindikat pemalsu ekstasi ini berani lapor polisi nggak, kalo dia pernah ditipu sama ini sindikat. Pengen beli ekstasi, tapi dikasih ekstasi palsu dari tepung .... Atau jangan-jangan sindikat ini terbongkar karena ada laporan dari korban ... bisa jadi

Kamis, 29 Mei 2008

Angkatan Laut Republik Austria

Masih berhubungan dengan anggota parlemen, saya lupa dapat joke ini dari siapa.

Suatu hari, parlemen Indonesia mendapat kunjungan kerja dari Parlemen Austria. Mereka membicarakan rencana pembentukan Angkatan Laut Republik Austria.

Tiba-tiba ada seorang anggota DPR yang bertanya, "Apakah Republik Austria berada di tengah-tengah benua Eropa?"

Jawab delegasi Austria, "Ya, Anda benar"

Dengan sedikit kebingungan anggota DPR bertanya, "Kalau memang berada di tengah-tengah benua Eropa, mengapa negara Anda akan membentuk Angkatan Laut? Bukankah negara Anda tidak memiliki laut teritorial?"

Dengan tenang delegasi Austria menjawab, "Kebingungan Anda sama halnya dengan kebingungan kami, sewaktu mendengar parlemen anda akan membentuk Badan Kehormatan. Bukankah anda tidak memiliki kehormatan?"

Saya Masih Hidup!!!

Entah kenapa, semalaman aku teringat suatu joke yang pernah dimuat di Jawa Pos. Jokenya biasa sih, tapi buat yang merasa terkena, bakal terasa sakit sekali. Begini ceritanya:

Suatu hari, seorang anggota parlemen beserta para pendukungnya mengnjungi konstituennya yang berada di desa yang sangat terpencil dan aksesnya sangat sulit. Rombongan anggota parlemen berangkat dengan truk bak terbuka yang dikemudikan oleh salah seorang pendukungnya. Karena si sopir tidak menguasai medan, rombongan itu mengalami kecelakaan, truknya jatuh ke jurang. Semua anggota rombongan tewas seketika, kecuali anggota parlemen tersebut. Si anggota parlemen berteriak minta bantuan.

"Tolong!!! Saya masih hidup!!! Tolong saya!!! Saya anggota parlemen!!!"

Di saat yang sama, lewatlah seorang petani yang pulang dari ladangnya. Ia mendengar teriakan anggota parlemen dan berusaha mencari dari mana arah datangnya suara. Setelah menemukan asal suara, petani tersebut bukan berusaha menolong, tetapi malah mengambil cangkul dan menguburnya hidup-hidup.

Keesokan harinya petani tersebut ditangkap polisi dengan tuduhan pembunuhan. Saat menjalani interogasi polisi, petani tersebut menerima beberapa pertanyaan seperti biasanya.

"Kamu tahu siapa yang mengalami kecelakaan?" tanya penyidik

"Tahu Pak. Anggota parlemen," jawab petani dengan tenang

"Kamu tahu apa kamu lakukan?" tanya penyidik lagi

"Tahu Pak, saya menguburnya," jawab petani, masih dengan tenangnya.

"Kamu tahu, ketika kau kubur bapak anggota parlemen, beliau masih hidup. Dan menurut saksi, beliau berteriak 'Tolong!!! Saya masih hidup!!! Tolong saya!!! Saya anggota parlemen!!!' Kamu tahu itu?" tanya penyidik

Jawab petani, "tahu Pak."

Dengan setengah marah penyidik bertanya kepada petani itu, "Lantas, mengapa kau lakukan itu???"

Dengan tetap tenang, si petani menjawab, "Pak, saya sudah sekian kali dibohongi anggota parlemen, yang berjanji ini dan itu. Untuk kali ini saya tidak mau dibohongi lagi. Kemarin ngomongnya masih hidup, siapa tahu saya mau dibohongi lagi ...."

Sabtu, 12 April 2008

Diturunkan dari Pesawat

Seperti biasa, tiap pagi selalu buka Jawa Pos Online. Lumayan bisa dapet berita dari kampung lewat Radar Jogjanya. Tapi hari ini aku dapet berita yang cukup menggelikan. Seorang penumpang diturunkan dari Mandala karena ngotot menggunakan HP

Hmm ... aksi pilot cukup tepat. Dengan alasan safety, lebih baik penumpang yang ngeyel diturunkan daripada mempertaruhkan seisi pesawat. Tapi bukan ini yang pertama kali terlintas dipikiranku

Hal yang pertama kali terlintas malah adegan film Warkop (judulnya lupa) yang mana seorang penumpang dilempar keluar karena bikin ribut di pesawat yang disewa Dono dan Madona. Padahal yang bikin keributan si ayam Dono. Asli, ngakak gw kalo liat itu film lagi. Padahal itu pelem dah berapa kali diputer.

Gak bisa dibayangkan kalo si penumpang diturunkan a la warkop, dibuang di udara. Seru kali ....

Minggu, 23 Maret 2008

Pesawat vs Sepur

Sembari menunggu keberangkatan KA 78 dari BD menuju SLO, bersama seorang railfan sedikit berbincang mengenai penutupan sebuah maskapai penerbangan. Setelah ngobrol ngalor ngidul yang nggak jelas juntrungannya, akhirnya kita sepakat kalau sepur lebih hebat dari montor muluk. Hal ini terbukti dari :

  1. Sepur punya suling, alias semboyan 35
  2. Buntut sepur punya sekip semboyan 21
  3. Bisa cabriding (pake T-23 legal dilakukan). Kalo di pesawat bisa disangka pembajak
  4. Bisa beli tiket suplisi di atas kereta
  5. Bisa Side Riding / Backriding
  6. Kalo mogok pas perjalanan, nggak perlu takut, pasti dipanggilkan lokpen. Kalo pesawat mogok pas perjalanan, sport jantung
  7. Kalo sepur kita telat sampai tujuan, makin seneng. Pesawat kita telat sampai tujuan, jangan-jangan ....
  8. Bisa sambil wisata kuliner di perjalanan
  9. Kalo sepur lewat, presiden aja ngalah
  10. Bisa liat yang ijo-ijo dari dekat.
  11. ....... (bisa ditambahkan)

Nggak usah dipikir serius, namanya saja wong edan sepur nggak ada kerjaan, obrolannya juga seputar sepur yang paling hebat dibanding kendaraan lainnya. Yang nganggap lucu, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Yang nggak suka, nggak maksa untuk suka.

Salam Sepur ....