Celoteh dan pemikiran Maz Tommy yang kadang kontroversial, kadang biasa saja. Kalo mau baca, baca aja, nggak perlu dipikir serius, kecuali diperlukan. Kalo nggak mau, ya nggak apa apa.
Waktu menunjukkan
Pencarian
Senin, 17 Desember 2012
Mantan Presiden
Kamis, 02 September 2010
Nenek Moyangku Orang Pelaut
Rabu, 16 Juni 2010
Ilmuwan
Lagu yang kocak dan konyol. Buat yang ikutan SNMPTN, Gutlaks en bikerful .... semoga nembus SDSB ... maksudnya SNMPTNnya ... tanpa pake joki, apalagi joki kuda
Cheers ....
Lirik dikopi dari sini
Sabtu, 06 Maret 2010
Syarat Nikah
Hehehe ... bener juga yah.
Buat yang nggak ngerti bahasa Jawa, ini ada terjemahannya, tentu saja tidak letterlijk, dengan sedikit modifikasi tentunya, dengan tidak mengaburkan tujuan akhir humornya
A: Dimana-mana, kalau mau menikah itu syaratnya sama
B: Apa?
A: Sama siapa
Obama Orang Jawa?
Basiyo Tuku Pring (Basiyo Membeli Bambu)
Selasa, 27 Oktober 2009
Telepon
Apapun alasannya, itu cukup mengganggu. Apa perlu diselesaikan dengan cara Benny & Mice seperti di bawah ini?

Rabu, 25 Maret 2009
Pabrik Es
"Kalau saya terpilih nanti, jalan raya menuju kota kabupaten akan saya perbaiki menjadi jalan beton," janjinya. Hanya ada sedikit peserta kampanye yang bereaksi dengan bertepuk tangan.
Merasa sedikit gagal di langkah pertama, sang caleg menebar janji berikutnya, "Kalau partai saya menang pemilu mendatang, jembatan menuju kecamatan seberang akan diperlebar!!!" Tepuk tangan peserta kampanye lebih meriah dari yang pertama.
Sang caleg makin semangat, melanjutkan dengan jurus berikutnya, "Pasar yang ada di desa ini akan dibangun lebih megah lagi!!!" Janji manis caleg disambut dengan sorak riuh rendah peserta kampanye.
"Jaringan irigasi teknis akan diperhatikan, sehingga sawah tidak akan kekeringan di musim kemarau!!!" Sambutan peserta kampanye semakin meriah.
Merasa kampanyenya berhasil, selanjutnya caleg kita ini menjanjikan lapangan pekerjaan, "Bagi para pemuda di desa ini yang masih menganggur, saya akan membuka lapangan pekerjaan bagi kalian. Saya akan mengundang investor untuk menanamkan modalnya di desa ini, dengan membangun pabrik tektil!!!"
Merasa ada kata-kata sang caleg yang salah, asistennya berbisik pada sang caleg, "Pak, yang tadi kurang S."
Mendengar bisikan dari sang asisten, dengan percaya diri, sang caleg menambahkan janjinya, "Oh iya, pabrik es juga!!!"
Minggu, 01 Maret 2009
Itu Baru Solo ....
Dalijo : Dul, kasihan bener mereka. Bengawan Solo meluap sampai separah itu.
Dullah: Iya Jo, kasihan. Tapi itu belum seberapa Jo.
Dalijo: Belum seberapa bagaimana Dul? Lha wong sampai merendam ribuan rumah kok belum seberapa. Aneh kamu Dul.
Dullah: Iya Jo, ini belum seberapa. Itu baru Bengawan Solo
Dalijo: Maksudnya?
Dullah: Coba Jo, kalo yang banjir bukan bengawan solo, tapi trio, apalagi kuartet, kaya apa jadinya ....
Dalijo: $#^&%^*^*%$#
Kamis, 29 Januari 2009
Satu Aja Susah, Apalagi Seratus .....
-----
Ceritanya, di awal tahun 2001, seorang praktisi teknologi, sebut saja namanya Cahyo, menawarkan bantuannya untuk memasang akses internet di istana negara. Om Cahyo mengklaim bahwa akses internet yang ia tawarkan memiliki kecepatan 100 Mbps. Tanpa membuang waktu lama, Om Cahyo memasukkan proposalnya ke setneg.
Setelah melewati berbagai tahapan seleksi dan birokrasi, sampailah proposal itu ke tangan Presiden. Tidak lama kemudian, Om Cahyo dipanggil langsung oleh Presiden, untuk audiensi mengenai penawaran bantuan tersebut. Hal ini dipandang perlu, mengingat Om Cahyo banyak menggunakan istilah-istilah teknis, yang mana Presiden sama sekali nggak ngerti.
Ketika membahas kecepatan akses 100 Mbps, Presiden bertanya kepada praktisi teknologi kita ini, "Pak Cahyo, apa maksudnya 100 Mbps ini?"
Jawab Om Cahyo dengan bangga, "Itu kecepatan akses Pak Presiden, artinya 100 Mega per detik, paling hebat untuk saat ini."
Bukannya senang dengan jawaban Om Cahyo, Presiden tampak kecewa sambil menahan marah. Katanya, "Anda mau membunuh saya apa dengan kecepatan seperti itu??? Satu Mega saja sudah bikin saya pusing, malah Anda mau kasih saya 100, sedetik lagi!!!!"
Disclaimer:
Kisah ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan peristiwa, tokoh ataupun cerita, hanyalah kebetulan semata yang tidak disengaja. Mohon maaf apabila ada pihak yang tidak berkenan, cerita ini hanya untuk keperluan hiburan semata. Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang ....
-----
Asli, yang bikin kreatif juga. Bikin ngakak di tengah suasana politik yang nggak jelas, di mana yang satu nuduh yang lain mainan yoyo, dibalas mainan gangsingan. Di waktu lain, menari poco-poco, dilawan sama tarian lain, lupa namanya.
Pokoknya jangan tersinggung, jangan marah, hadapi semua dengan senyuman (ini tagline sekar :P) ....
Kamis, 15 Januari 2009
Ekstasi Palsu
Pas ada berita pengungkapan sindikat pemalsu dan pengedar ekstasi, tiba-tiba aja si bos komentar, "kalau sindikat pemalsu kaya gitu, dijerat pakai pasal apa ya?"
Seorang teman menjawab, "Jelas pake UU Narkotik dan Psikotropika dong pak .... Kan udah jelas-jelas ketahuan mengedarkan barang-barang golongan psikotropika"
Si bos gak mau kalah, "Itu bisa, kalau yang diedarkan memang barang psikotropika. Dia kan nggak mengedarkan ekstasi beneran. Dia kan cuma bikin ekstasi palsu, terus dia jual ke pengguna. Korbannya ya, yang kena tipu itu .... Harusnya sih kena pasal pemalsuan dan penipuan"
Hmm ... si bos kocak juga ini sore. Lumayan buat meredakan ketegangan habis seharian berkutat dengan angka2 yang nggak jelas, macam-macam kekacauan di ruangan, dan masalah yang nggak ada habisnya.
Yang masih jadi ganjalan, korban penipuan sindikat pemalsu ekstasi ini berani lapor polisi nggak, kalo dia pernah ditipu sama ini sindikat. Pengen beli ekstasi, tapi dikasih ekstasi palsu dari tepung .... Atau jangan-jangan sindikat ini terbongkar karena ada laporan dari korban ... bisa jadi
Kamis, 29 Mei 2008
Angkatan Laut Republik Austria
Suatu hari, parlemen Indonesia mendapat kunjungan kerja dari Parlemen Austria. Mereka membicarakan rencana pembentukan Angkatan Laut Republik Austria.
Tiba-tiba ada seorang anggota DPR yang bertanya, "Apakah Republik Austria berada di tengah-tengah benua Eropa?"
Jawab delegasi Austria, "Ya, Anda benar"
Dengan sedikit kebingungan anggota DPR bertanya, "Kalau memang berada di tengah-tengah benua Eropa, mengapa negara Anda akan membentuk Angkatan Laut? Bukankah negara Anda tidak memiliki laut teritorial?"
Dengan tenang delegasi Austria menjawab, "Kebingungan Anda sama halnya dengan kebingungan kami, sewaktu mendengar parlemen anda akan membentuk Badan Kehormatan. Bukankah anda tidak memiliki kehormatan?"
Saya Masih Hidup!!!
Suatu hari, seorang anggota parlemen beserta para pendukungnya mengnjungi konstituennya yang berada di desa yang sangat terpencil dan aksesnya sangat sulit. Rombongan anggota parlemen berangkat dengan truk bak terbuka yang dikemudikan oleh salah seorang pendukungnya. Karena si sopir tidak menguasai medan, rombongan itu mengalami kecelakaan, truknya jatuh ke jurang. Semua anggota rombongan tewas seketika, kecuali anggota parlemen tersebut. Si anggota parlemen berteriak minta bantuan.
"Tolong!!! Saya masih hidup!!! Tolong saya!!! Saya anggota parlemen!!!"
Di saat yang sama, lewatlah seorang petani yang pulang dari ladangnya. Ia mendengar teriakan anggota parlemen dan berusaha mencari dari mana arah datangnya suara. Setelah menemukan asal suara, petani tersebut bukan berusaha menolong, tetapi malah mengambil cangkul dan menguburnya hidup-hidup.
Keesokan harinya petani tersebut ditangkap polisi dengan tuduhan pembunuhan. Saat menjalani interogasi polisi, petani tersebut menerima beberapa pertanyaan seperti biasanya.
"Kamu tahu siapa yang mengalami kecelakaan?" tanya penyidik
"Tahu Pak. Anggota parlemen," jawab petani dengan tenang
"Kamu tahu apa kamu lakukan?" tanya penyidik lagi
"Tahu Pak, saya menguburnya," jawab petani, masih dengan tenangnya.
"Kamu tahu, ketika kau kubur bapak anggota parlemen, beliau masih hidup. Dan menurut saksi, beliau berteriak 'Tolong!!! Saya masih hidup!!! Tolong saya!!! Saya anggota parlemen!!!' Kamu tahu itu?" tanya penyidik
Jawab petani, "tahu Pak."
Dengan setengah marah penyidik bertanya kepada petani itu, "Lantas, mengapa kau lakukan itu???"
Dengan tetap tenang, si petani menjawab, "Pak, saya sudah sekian kali dibohongi anggota parlemen, yang berjanji ini dan itu. Untuk kali ini saya tidak mau dibohongi lagi. Kemarin ngomongnya masih hidup, siapa tahu saya mau dibohongi lagi ...."
Sabtu, 12 April 2008
Diturunkan dari Pesawat
Hmm ... aksi pilot cukup tepat. Dengan alasan safety, lebih baik penumpang yang ngeyel diturunkan daripada mempertaruhkan seisi pesawat. Tapi bukan ini yang pertama kali terlintas dipikiranku
Hal yang pertama kali terlintas malah adegan film Warkop (judulnya lupa) yang mana seorang penumpang dilempar keluar karena bikin ribut di pesawat yang disewa Dono dan Madona. Padahal yang bikin keributan si ayam Dono. Asli, ngakak gw kalo liat itu film lagi. Padahal itu pelem dah berapa kali diputer.
Gak bisa dibayangkan kalo si penumpang diturunkan a la warkop, dibuang di udara. Seru kali ....
Minggu, 23 Maret 2008
Pesawat vs Sepur
Sembari menunggu keberangkatan KA 78 dari BD menuju SLO, bersama seorang railfan sedikit berbincang mengenai penutupan sebuah maskapai penerbangan. Setelah ngobrol ngalor ngidul yang nggak jelas juntrungannya, akhirnya kita sepakat kalau sepur lebih hebat dari montor muluk. Hal ini terbukti dari :
- Sepur punya suling, alias semboyan 35
- Buntut sepur punya sekip semboyan 21
- Bisa cabriding (pake T-23 legal dilakukan). Kalo di pesawat bisa disangka pembajak
- Bisa beli tiket suplisi di atas kereta
- Bisa Side Riding / Backriding
- Kalo mogok pas perjalanan, nggak perlu takut, pasti dipanggilkan lokpen. Kalo pesawat mogok pas perjalanan, sport jantung
- Kalo sepur kita telat sampai tujuan, makin seneng. Pesawat kita telat sampai tujuan, jangan-jangan ....
- Bisa sambil wisata kuliner di perjalanan
- Kalo sepur lewat, presiden aja ngalah
- Bisa liat yang ijo-ijo dari dekat.
- ....... (bisa ditambahkan)
Nggak usah dipikir serius, namanya saja wong edan sepur nggak ada kerjaan, obrolannya juga seputar sepur yang paling hebat dibanding kendaraan lainnya. Yang nganggap lucu, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Yang nggak suka, nggak maksa untuk suka.
Salam Sepur ....