Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Sabtu, 18 Desember 2010

Narimo ing Pandum

Yippie .... akhir tahun sudah tiba. Pasti banyak yang menunggu-nunggu bonusnya. Buat yang dapat bonus, saya ucapkan selamat. Buat yang ndak dapat, ya sabar dulu saja semoga di tahun mendatang menjadi tahun yang berkelimpahan, sukur sukur bonusnya dirapel sama yang tahun ini. Tapi, kalau ambtenar macam saya ini, ndak pernah ada yang namanya bonus akhir tahun, begitu juga THR.


Yang udah terima bonus, mungkin sudah punya rencana, uangnya mau buat renovasi rumah, mau buat bayar sekolah anak, berlibur, atau beli mobil baru (kalau kata bapaknya Slamet, 'jangankan mobil, kalau perlu, Jakarta dijual, saya beli'). Pokoknya terserah, mau buat apa, saya ndak mau ikut campur urusan dalam negeri orang, nanti saya bisa dituduh akan menggulingkan pemerintahan negara.

Tapi mungkin ada pertanyaan yang timbul, 'kenapa bonus yang saya terima hanya segini, tapi bonus yang dia terima kok berbeda yah?' Mungkin orang bilang, itu hanya keberuntungan, faktor luck, nasib, atau apapun. Hmm ... nampaknya kita berbeda pikiran kawan. Seandainya saya menerima bonus, dan ditanya hal seperti itu, maka jawaban saya "Itu semua sudah diatur kawan."

Ya, aku percaya Tuhan telah mengatur semuanya. Mengapa Tuhan memberikan saya "hanya" sedikit, karena Dia tahu, kebutuhan saya "hanya" sebesar yang saya terima. Kalau orang lain menerima jauh lebih besar, Tuhan tahu, kebutuhan mereka jauh lebih besar daripada yang aku perlukan. Berapapun yang Tuhan berikan, tak pernah kurang atau berlebih. Takaran-Nya pasti pas. Kalau kata orang Jawa, narimo ing pandum, menerima berapapun yang dibagikan. Itu yang aku pegang hingga saat ini

Masih mau memikirkan alasan mengapa orang lain menerima lebih besar dari kita? Silakan pikir sendiri ... saya sudah bersyukur dengan yang saya terima .... Tuhan memberkati Saudara.

Jangan kamu kuatir, burung di udara Dia pelihara
Jangan kamu kuatir, bunga di padang Dia hiasi
Jangan kamu kuatir, apa yang kau makan, minum, pakai
Jangan kamu kuatir, Bapa di Sorga memelihara

*yak ... sesi galau bersama kakakkuh tercinta dan Opih sudah selesai ... saatnya tidur .... selamat pagi semuanya*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar