Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Jumat, 30 April 2010

Tanguy et Laverdure

Setelah kemunculan kembali Tintin dua tahun yang lalu, komik Eropa pun kembali diterbitkan. Judul-judul seperti Agen Polisi 212, Smurf, Lucky Luke, dan Michel Vaillant mulai terpajang di rak toko buku. Meski demikian, aku masih menunggu kelahiran kembali Tanguy dan Laverdure.

Ya, bagiku ini komik yang benar-benar hebat. Michel Tanguy dan Ernest Laverdure dari Skadron Bangau Putih angkatan udara Perancis pernah membawaku bermimpi menjadi seorang pilot Angkatan Udara. Mirage III yang mereka bawa terasa gagah bagiku pada saat itu. Tapi mimpi tinggal mimpi, karena nasib berkata lain ... hehehe.

Sebenernya, komik ini cuma dulu pernah punya 1 album aja, Komplotan Pembunuh Presiden. Tapi sekarang entah kemana komiknya. Nyesel juga sih sekarang kok bisa nggak tentu rimbanya. Boleh dibilang, komik ini sama kerennya dengan Tintin, tapi kenapa kok kalah pamor sama Tintin. Dulu pernah sih lihat Tanguy et Laverdure di Gramedia Malioboro Mall. Pengen beli, tapi ga punya duit. Sekarang udah bisa cari duit sendiri, malah komiknya menghilang .... Nasib ... nasib ....

Semoga saja Skadron Bangau Putih mengudara kembali ....

Kamis, 29 April 2010

Wonderful Day

"Today, I will walk
with my hand, in God
Today, i will trust in Him
and not be afraid

For He will, will be there
For He will, will be there
Every moment to share
On this wonderful day, He has made"

Orang bilang, lagu ini sering dipakai buat acara sakramen pernikahan di gereja. Nggak tau sih alasanya apa kok sering banget dipakai buat kawinan. Buatku sih lagu ini bagus aja, seneng aja dengernya. Dulu, pertama kali denger di RPKFM, sebagai filler acara renungan harian RBC Indonesia.

Tiap kali dengerin lagu ini berasa damai aja. Berasa gak pernah ditinggalin sendirian. Selalu ada Tuhan yang bersamaku. Seperti kata Daud dalam Mazmurnya, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."

Have a Wonderful day, God Bless You

Selasa, 27 April 2010

That's What A Friends Are For

Nggak berasa, udah hampir 4 tahun tinggal di kota ini, banyak hal yang aku rasakan. Dari semula tidak mengenal siapa-siapa di kota ini, menemukan teman yang baru, hingga sekarang ini, kembali menjadi bukan siapa-siapa. Menjadi orang yang tidak dikenal di tengah keramaian.

Yah, memang kata orang, teman itu datang dan pergi. Seiring jaman, makin tua tu temennya makin sedikit (jadi berasa tua ... hehehe). Ya jangan protes, kalo sekarang jadi kesepian, nggak ada temannya. Lha sekarang semua sudah ribet dengan urusannya masing-masing. Buat jalan berdua aja ngatur jadwalnya setengah hidup, apalagi ngumpulin beberapa orang sekaligus.

Kalau dibilang menyesal jadi sendirian, nggak juga sih ... masih banyak online buddy yang bisa diajak nyampah dan ngobrol nggak jelas. Yang jelas seperti apa keadaannya, aku masih punya teman di sana, dan nggak pernah merasa kesepian. Hidup harus terus berjalan .....

Untitled #3

Nggak kerasa, dah setahun ini yah kita saling diam. Sering aku lihat dirimu online di YM, tapi aku nggak pernah samperin duluan. Ya, kita sudah punya dunia sendiri-sendiri. Makanya aku tidak mau mengganggumu.

Ketika kau kemarin datang lagi, aku ga peduli. Dibilang kejam, ya beginilah diriku. Terlalu malas bagiku untuk membuka kembali hubungan diplomatik. Aku tidak mau terjadi lagi hal-hal yang tidak aku inginkan, lebih baik membekukan hubungan diplomatik untuk beberapa waktu ke depan. Terserah, kalau kau bilang aku telah membuatmu merasa kesepian.

Merasa bersalah dan minta maaf karena sudah memanfaatkanku? Tak perlu ... semuanya sudah terjadi. Mungkin sekarang kita jadi tidak saling mengenal. Yah, mungkin ini yang terbaik buat saat ini. Hidup di dunia yang berbeda. Bagiku terasa lebih damai, entah buat dirimu ....

Selasa, 13 April 2010

Aku dan Parahyangan #3

Akhirnya terjawab sudah semua pertanyaan yang ada. Dan apa yang aku takutkan benar-benar terjadi. Melalui SK Direksi No Kep.U/LL.207IV/I/KA-2010, per tanggal 27 April 2010, SEMUA perjalanan KA Parahyangan dibatalkan.

Ya, perjalanan dengan KA 63 tanggal 10 April 2010 ternyata menjadi perjalanan terakhir dengan KA ini. Perasaan galau, sedih, kecewa, marah campur jadi satu. Pikiran waras saya cuma bisa bilang, opo kuwi sepure mbahmu? Kok ditutup njuk kowe nesu.

Mungkin terlalu emosional menyikapi hal ini. Tapi ini benar adanya. Lebih dari tiga puluh tahun KA ini melayani koridor Jakarta - Bandung, dan akhirnya ditutup. Tentu banyak kenangan manis yang terukir bersama kereta ini.

Buatku, memang punya arti tersendiri, terutama keberangkatan jam 0500 dari Bandung. Dengan tewasnya Parahyangan, berarti hilang 1 jam yang berharga, karena harus menggunakan Argo Gede jam 0600. Kemungkinan untuk bisa dapat tiket go show, semakin kecil pula.

Pastinya bukan diriku saja yang merasa kehilangan. Banyak suara-suara yang tidak terdengar yang ingin mempertahankan KA ini. Yah apa boleh buat ... semua telah terjadi.

Parahyangan boleh berhenti beroperasi, tapi kenangan bersama KA ini tetap ada di hati ....

Senin, 12 April 2010

Aku dan Parahyangan #2

Huff ... sebenernya nggak mau nulis dulu. Tapi kenapa sinyalemen dihapuskannya si legenda daop 2 ini semakin menguat. Dan nampaknya Parahyangan segera menemui ajalnya di akhir bulan ini.

Mungkin bukan cuma diriku yang punya kenangan indah dengan kereta ini. Gak tau harus ngomong apa lagi kalau kereta ini dihapus. Bisa jadi dianggap berlebihan kalau aku bilang kereta ini sangat berarti buatku. Memang bukan bolak balik dengan Parahyangan, tapi cuma Parahyangan jam 0500, karena baliknya pakai Argo Gede jam 1945.

Aku yakin, banyak yang merasa kecewa dengan rencana dihapusnya Parahyangan. Banyak yang punya kenangan indah dengan kereta ini, termasuk diriku. Banyak yang berkeluh kesah soal rumor ini, baik di twitter, facebook maupun media lainnya.

Yah, buatku Parahyangan bukan sekedar kereta biasa, tapi kereta penuh kenangan, meski baru belasan kali naik kereta ini .... Semoga Parahyangan dapat terus menjadi legenda hidup perkeretaapian Indonesia. Kalaupun nanti Parahyangan akan dimatikan, tetapi kenangannya tetap hidup di hati penumpang setianya .....

Sabtu, 10 April 2010

Aku dan Parahyangan

Bisa jadi ini untuk terakhir kalinya diriku menggunakan jasa KA Parahyangan. Ya, apabila rumor itu benar, tapi aku berharap itu tidak akan terjadi. Menurut kabar yang beredar, bersamaan dengan dioperasikannya kereta api relasi Bandung - Malang, rangkaian Parahyangan akan dihapuskan.

Memang isu yang beredar serba simpang siur. Ada yang bilang dihapus total, dikurangi jam perjalanannya, bahkan ada yang bilang kalau rangkaian Parahyangan akan jadi rangkaian eksekutif.

Secara pribadi, aku keberatan dengan dihapuskannya KA Parahyangan. Selain sudah rutin menggunakan jasa KA ini, paling tidak setahun belakangan, bagiku KA ini sudah menjadi legenda di Bandung.

Memang, dulu KA ini sempat merajai koridor Bandung - Jakarta. Pamornya sempat meredup setelah beroperasinya jalan tol Cipularang. Terlebih lagi adanya gangguan longsor di petak Sukatani - Ciganea - Purwakarta. Meski demikian, Parahyangan tetap memiliki pelanggan setia.

Andai Parahyangan dihapus total, pasti banyak yang merasa kehilangan. Terlalu sayang untuk dihapuskan. Terlalu banyak kenangan dengan kereta ini. Semoga para pengambil kebijakan tidak serta merta menghapuskan kereta ini. Biarlah kereta ini menjadi legenda hidup di Daop 2.

@KA 63, Cikadongdong - Cisomang, 100410, 0600