Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Kamis, 01 Juli 2010

Mbangun Desa

Kalau mengingat-ingat acara televisi masa bocah dulu, satu yang nggak bakal dilupakan adalah acara "Mbangun Desa" di TVRI Jogja. Nggak dilupakan, lha wong jaman bocah dulu, stasiun tv masih 1, itu juga punya pemerintah, TVRI Jogja, belum jaman tv swasta. Sekarang ndak tau, acara ini masih ada apa nggak, udah lama nggak bisa nyetel TVRI Jogja.

Buat yang ndak tau, acara Mbangun Desa ini mirip acara sitkom sekarang, tapi kadang diisi juga dengan berbagai penyuluhan dari pemerintah. Mulai dari penyuluhan program pemerintah di bidang kesehatan, budaya, ekonomi, kambtibmas sampai politik. Jadinya bukan cuma dapat ngakak saja, tapi juga dapat pengetahuan juga. Adapun setting dari acara ini adalah sebuah desa kecil yang terletak di pinggiran Jogja.

Kalau mau lebih kenal dari tokohnya, pasti yang nggak boleh dilupakan ya Den Baguse Ngarso Pareng (diperankan oleh Susilo Nugroho). Gimana nggak berkesan, wong Den Baguse Ngarso ini priyayi yang bener-bener nyengiti puooollll. Pokoknya rumangsa bisa, kuminter, sumugih dan lain-lain. Kadang liat mukanya mulai tayang aja udah sebel pol, tapi tetep ditunggu. Kalau Den Baguse Ngarso nggak muncul, serasa bukan acara Mbangun Desa.

Tokoh berikutnya adalah Pak Bina (Heru Kesawa Murti). Tokoh ini digambarkan sebagai tokoh yang ngemong, terdidik dan berpengetahuan paling luas, sehingga dapat dijadikan sebagai panutan di desanya.

Sebagai wakil rakyat biasa, dimunculkan tokoh Sronto dan Yu Sronto istrinya (Muji Rahayu). Dalam kehidupan nyata, Yu Sronto ini adalah istri dari Pak Bina. Tokoh Sronto ini diceritakan sebagai tokoh yang lugu, tidak neko-neko, nrimo dan polos sebagaimana rakyat kebanyakan. Ada lagi tokoh Kuriman, yang digambarkan perangai yang grusa-grusu, cepet emosi. Meski demikian, terkadang Kuriman malah menjadi penengah amarah Den Baguse Ngarso.

Mungkin karena belum ada pilihan hiburan lain, acara ini selalu dinanti. Bagaimana polah tingkah usilnya Den Baguse Ngarso, polosnya Sronto, emosi Kuriman dan bijaknya Pak Bina jadi satu. Bukan cuma mendapatkan hiburan, tapi juga memperoleh pengetahuan. Semoga acara semacam ini terus ada, di tengah acara yang berkualitas sangat rendah.

Photo courtesy:

3 komentar:

  1. wah acara mbangun desa dah lama nggak tayang di tvri yogyes ..... ngangeni nih guyon matonnya ......

    BalasHapus
  2. wah ini acara jaman cilikku kang......trus dadi eling-eling karo acarane kuwi, piye ki jal....

    BalasHapus
  3. kiro kiro ono rekamane po ra yo mas dab.....sing nduwe sopo yo...?

    BalasHapus