Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Tampilkan postingan dengan label pelayanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pelayanan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Maret 2008

Pelayanan: Tantangan atau Kesempatan

Beberapa waktu lalu, ada SMS masuk ke nomerku. Isinya cukup singkat (lah namanya aja Short Message Service, pasti singkat lah.) "Bro, lo mau ga gabung di pelayananku? Balas!!!"

Hmm, suatu pilihan yang sangat sulit bagiku. Padahal tinggal jawab ya atau tidak. Jawaban apapun yang akan aku berikan, nantinya akan aku pertanggungjawabkan di depan Sang Pemberi Hidup. Ah ... aku harus segera mengambil keputusan.

Aku melihat ini sebagai suatu kesempatan untuk menggunakan talenta yang telah Ia berikan. Apakah aku dapat bertanggung jawab terhadap talenta yang Ia berikan, mendapatkan untung, atau hanya aku simpan rapat-rapat saja. Memang, aku menyadari, kalau Ia telah memberikan bermacam-macam berkat bagiku. Dan mungkin, apa yang ada di genggamanku, adalah yang diimpikan oleh orang lain. Aku melihat, pelayanan ini adalah satu cara untuk berbagi berkat bersama mereka.

Di sisi lain, aku melihat pelayanan ini sebagai suatu tantangan. Aku masih teringat, ketika aku dikecewakan oleh rekan-rekan sepelayanan. Masih terasa sakitnya sampai sekarang. Suatu tantangan yang cukup berat, karena aku harus terjun di pelayanan yang tidak jauh berbeda dengan apa yang aku alami dulu. Singkatnya, kemungkinan aku akan kembali kecewa, sangat besar.

Inilah tantangan, di mana aku harus menyangkal diriku sendiri, menghilangkan semua egoku dalam melayani Dia. Memang, dalam pelayanan, kita pasti (sering malah) dikecewakan oleh orang-orang di sekitar kita. Bahkan yang paling sering mengecewakan kita adalah rekan-rekan sepelayanan kita. Kalau kita masih memegang erat-erat ego kita, pastilah akan merasa kecewa, dan lebih baik undur diri. Tapi kalau kita mau all out dalam pelayanan, tinggalkan ego kita.

Memang sih ngomong aja gampang, melakukannya itu yang susah. Kalo orang Jawa bilang, itu jarkoni, iso ujar ora iso nglakoni. Buktinya, aku sempat undur dari pelayanan karena perasaan kecewa. Belum pulih sakit hatiku, aku harus terjun kembali di pelayanan yang tidak jauh berbeda. Kalau masih ingat yang dulu, rasanya malas untuk kembali ikut serta di pelayanan.

Ah .... Akhirnya aku mengambil keputusan untuk mengambil kesempatan untuk melayani. Sekaligus menghadapi tantangan untuk berani meninggalkan masa lalu yang penuh dengan kekecewaan di pelayanan sebelumnya dan sanggup untuk menyangkal diri. Aku jawab SMS temanku dengan 2 huruf, YA ....

May God 'Elp All Of Us ....

Jumat, 29 Februari 2008

Pelantikan Ketua PP

Akhirnya calon tunggal ketua PP udah dilantik tanggal 290208 di GKJB. Ga tau kenapa cuma ada calon tunggal. No comment dah soal ini. Lagian di milis udah banyak berpolemik soal ini, mulai dari nggak ada yang mau jadi ketua dengan 1001 alasan, hingga kontroversi soal pendatang vs warga asli.

Pas pelantikan, sebelum jam 1820, gak ngerti apa yang terjadi, coz aku datang telat. Maklum abis macul, hehehe .... Lagian acara mulai jam 1700. Pas aku datang, udah tinggal acara pesan dan kesan aja (dan tentunya ramah tamah, alias makan, hehe ....)

Pesan pertama, dari Pak Wahyu. Beliau berpesan, agar kita tetap memiliki semangat dan motivasi pelayanan. Jangan mudah menyerah dengan kesulitan, walaupun banyak aral. Kadang kita berlindung di balik kesulitan dan berkata, mungkin Tuhan tidak mengizinkan. Jangan pernah kita berpikiran seperti itu. Selama peluang masih ada, kita jalan terus. Baru setelah mentok, kita boleh menyerah, jangan nekat. Intunya, jangan menyerah sebelum kalah. Kalau memang kalah, ya harus menyerah.

Disambung oleh Om Sulis, dengan flashback sepak terjang PP sejak kabinet Daton dengan segala kegiatannya, mulai dari di Lembang, Bogor, hingga di Banyumas. Sebagai majelis, beliau berjanji akan mendukung kegiatan PP, memberikan perhatian, inspirasi dan inisiatif, serta memberikan masukan bagi PP. Khusus buat kepengurusan Uta, diharapkan agar ada kegiatan ke luar, maksudnya kerja sama dengan pelayanan pemuda lainnya, antar gereja maksudnya, bukan cuma ada acara main di luar, hehehe .... Udah ada tawaran dari Cibunut tuh bos ....

Om Sulis juga minta PP memberikan masukan kegiatan kerja sama seperti apa, agar ditindaklanjuti, sehingga kegiatan PP bisa berkembang. Semoga PP bukan hanya membuahkan hasil di dalam, tetapi juga hasil di luar. Untuk kegiatan di luar, majelis akan mendukung untuk kegiatan PP ke depannya. Untuk Pak Ketua, semoga rencana yang dipegang Pak Ketua boleh berjalan dengan pertolongan Tuhan(Uh .... ribet amat nyusun kata-katanya ... hehehe)

Selaku mantan ketua, Condro juga menyampaikan pesan dan kesannya. Ternyata dia pernah "menubuatkan" (atau kutukan???) kalau suatu saat nanti Uta haru jadi ketua PP, dan sekarang bisa terwujud. Berusaha tetep bisa menyelesaikan masalah, nggak gampang nyerah dan setiap masalah kalo bisa di share sama teman lain, jangan dipendem sendiri. Pokoknya selamat melayani, selamat bersusah-susah di PP (tapi tetep asik kok), jadi berkat di PP dan lingkungan.

Giliran Daton, Uta diharapkan nggak takut menghadapi masalah, dengan pendeta sekalipun, coz kita punya Tuhan yang besar. Ngandalin Dia pun udah lebih dari cukup. Nggak usah mikir yang susah-susah, kadang solusi muncul dari pemikiran yang sederhana. Kalo orang bule bilang KISS, Keep It Simple, Stupid!!! Jangan sampai juga ide kreatif kita dikebiri, kaya ngecet gereja, bersihin kamar mandi, sebagai wujud kepedulian kita pada gereja. Overall, sebagai satu persekutuan, kita saling bantu dalam melayani, jangan diem aja .... Jangan lupa, persiapkan calon-calon pemimpin masa depan. Pemimpin yang baik pasti punya penerus yang baik pula.

Sekarang Indra yang menyampaikan pesannya. Kesan pertama dari rekan-rekan alumni PP, selamat buat Uta yang mau meneruskan kepempinan PP, meski calon tunggal. Satu hal yang menjadi pertanyaan bersama, PP akan dibawa ke mana, setelah Uta jadi ketua. PP jangan hanya berjalan seperti biasanya. PP harus bisa menciptakan ide-ide kreatif yang baru. Kalo ada yang bilang PP lagi krisis, disadari atau tidak, emang PP lagi krisis, terlepas kita menyadarinya atau tidak, seolah-olah kita tidak punya jatidiri. Kegiatan kita cuma kegiatan biasa, dan berapa persen sih yang bisa bertumbuh melalui PP GKJ? Semoga kita mau terlibat dalam pelayanan di PP, tidak semata-mata terjebak dalam rutinitas belaka.

Mama Vera juga ikut mengenang masa-masa pemudanya, kalau ada kegiatan ke luar, pasti melibatkan seluruh warga gereja, dari dewasa sampai tua. Beliau juga berpesan, PP diharapkan memiliki program kerja. Jangan sampai kegiatan PP bentrok dengan program kerja bidang pelayanan lain.

Pak Swasono juga nggak ketinggalan menyampaikan pesannya. Mengapa pemuda dari 8 wilayah menyusut hanya menjadi satu persekutuan, PP? Perubahan yang signifikan ini, harus dikelola lebih baik. Dan program yang ada, hendaknya kita dukung bersama. Satu tantangan bagi kita, mengapa kelompok PA pemuda yang pernah ada, apabila mengadakan acara pemuda gabungan, jumlahnya tidak lebih dari anggota salah satu kelompok PA tersebut.

Itulah sekilas laporan pandangan mata dari pelantikan ketua PP GKJB. Sori kalo bahasanya jadi berbelit-belit dan susah dicerna. Memang begitulah keadaanya. Anyway, buat kabinet baru selamat bekerja, dan selamat melayani. Mari kita sama-sama melayani di dengan segenap hati agar nama Dia dapat dimuliakan .....

#akhirnya selesai juga nulisnya#

Senin, 11 Februari 2008

Kecewa ...

Pagi-pagi, pas sibuk bikin laporan mingguan, tiba2 masuk instant message dari seorang teman.

"Sis, ada waktu g buat gw?"

"Gw lagi ada masalah. Kali ini gw serius."

Hmmm, jarang-jarang dia kirim pesan kaya gitu. Biasanya kita becandaan terus kalo lagi chatting. Pesan ini naga-naganya my buddy lagi ada masalah yang bener-bener serius.

"Sis, kayaknya gw mundur deh dari pelayanan gw. Gw udah terlalu sering dikecewakan.Gw udah sakit ati sama mereka. Daripada gw terus-terusan makan ati, mendingan gw yang mundur teratur aja. Tolong kasi tau temen2 sepelayanan gw. Makasih sebelumnya. GW cabut dulu yak. GBU."

Benar dugaanku. Masalah yang cukup serius. Aku udah ngerasa kalo dia bakal ngambil keputusan kaya gini, mundur dari pelayanannya yang sekarang. Cuma gw belum tau kapan waktunya aja.

Aku juga pernah ngerasain hal yang sama kaya elu. Berkali-kali dikecewakan dalam pelayanan. Kalo nggak inget, siapa yang gw layanin, Our Awesome God, udah gw sabotase tuh acara. Bayangin aja, udah capek2 nempuh jarak belasan km sebagai rasa tanggung jawab gw di pelayanan, eh begitu tiba di site, mereka pada ngomong, lo udah ada yang gantiin. Pikir gw, kenapa ga ada yang info gw kalo udah digantiin. At least sms lah. Gw kecewa berat sama semua rekan sepelayanan. Gw juga mau ambil keputusan buat mundur total. Tapi keputusan itu gw pertimbangkan lagi, secara gw diingeitin My Heavenly Father, apa tujuan gw melayani.

Emang di pelayanan kadang (sering bahkan) kita dikecewakan, termasuk rekan sepelayanan kita. Di sinilah kita diuji. Apakah motivasi kita melayani Dia? Apakah karena kerinduan kita? Tugas dan panggilan dari-Nya? Ataukah kita hanya mengejar kemegahan diri sendiri?

Kalo lo baca blog gw, gw serahin keputusan, soal pelayanan. Apa lo mau mundur, apa mo kembali. Kalo lo mundur dari pelayanan lo, gw harap lo nemuin panggilan pelayanan lo di tempat lain. Tapi kalo lo, mau balik lagi, gw mau jadi rekan sekerja lo. Gw tunggu jawaban atas panggilan Our Father. GBU

#vero#