Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Kamis, 08 Juli 2010

Sate Afrika

Karena penasaran dengan yang namanya Sate Afrika, aku dan Dini mencoba mencari makanan yang satu ini. Sebenarnya kaya apa sih yang namanya Sate Afrika. Makanya, beberapa waktu lalu, disempet-sempetin buat mencoba makanan ini.

Tempat makan yang dituju berada di Jl. Aipda K. S. Tubun, Tanah Abang, Jakarta. Letaknya persis di sebelah Museum Tekstil, atau persis di seberang hotel N. Memang, di jalan itu tidak ada petunjuknya harus berbelok di mana, soalnya tempatnya agak masuk, dan cuma menempel di tembok saja. Patokannya simpel saja, kalau sudah sampai di depan Museum Tekstil, itu sudah kelewatan.

Warung sate afrika ini ternyata cuma emperan beratapkan tenda biru saja. Di dinding, yang notabene tembok milik kavling sebelah, tergantung peta Afrika dengan ukuran segede gaban. Nampak juga plang praktek pengobatan alternatif patah tulang a la Afrika. Entah praktiknya seperti apa ....

Sampai di sana, kita pesan dua porsi (lha iya, yang makan berdua kok, kalau satu porsi jelas kurang). Ternyata eh ternyata, yang namanya sate afrika ini jauh dari gambaran sate yang ada di dalam negeri.

Kalau sate yang selama ini kita kenal berupa daging kambing/ayam yang ditusuk kemudian dibakar dan dibumbu kacang atau kecap, tapi sate afrika ini dari daging domba. Cara memasaknya saja nggak ditusuk-tusuk dan dibakar, tapi lebih mirip dipanggang. Potongan daging domba yang sudah dibumbui garam dan lada ditaruh di alas panggangan, kemudian dipanggang sampai matang. Setelah matang, ditaburi irisan bawang bombay di atasnya.

Cara makannya nggak kalah unik. Kalau makan pakai nasi, biasa, tapi untuk sate afrika ini bisa dimakan dengan pisang goreng. Rasa pisang gorengnya sih agak manis, entah menggunakan pisang dan bumbu apa. Kalau ditanya gimana rasanya makan sate pakai pisang, rasanya agak aneh, tapi seru. Sebagai penambah rasa, disajikan sambal yang dicampur dengan mayonaise, jadinya sambalnya berasa pedas-pedas asam deh.

Yah, buat yang penasaran kaya apa rasanya, boleh dicoba. Tapi jangan kaget kalo harganya agak mahal. Seporsi sate afrika dihargai Rp 35.000,- belum termasuk nasi/pisang dan minum. Kalau dulu, katanya, Sate Afrika Tanah Abang ini buka cabang di seberang Stasiun Bandung, di Jl. Kebon Kawung, tapi sekarang entah masih ada apa nggak.

Cobain aja deh ... daripada penasaran .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar