Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Jumat, 26 September 2008

Masinis Jadi Korban Pelemparan Batu

Kamis siang, 250908, ada email masuk dari milis keretapi. Bukan hanya berita buruk, tapi menyedihkan. Dari subjectnya aja, udah amat sangat miris. [Kecelakaan] - Masinis JNG ditimpuk di Rawa Bebek.

Sedikit kutipan dari email yang menyedihkan tadi:
Informasi dari Mas Saleh PWT, seorang masinis JNG, nama Yaya Sutarya alias Kakek yang sedang dinas, terkena lemparan batu oleh orang tidak bertanggung jawab (teroris) di sekitar Rawa Bebek.
Saat ini beliau sedang menjalani operasi mata sebelah kanan akibat terkena batu dan pecahan kaca.

Sedih juga berita kaya gini .... Emang sih, secara pribadi, aku nggak kenal sama Kang Yaya. Bukan saudara dekat, bukan juga teman main. Kang Yaya seorang masinis, sedangkan aku cuma seneng sama sepur.

Kabar terakhir, operasi mata Kang Yaya telah dilakukan, tapi kemungkinan besar kehilangan fungsi sebelah matanya. Ini artinya, beliau nggak akan jadi masinis lagi, di-grounded. Dan di mana beliau akan mengabdi setelah menjalani masa perawatan, putusan ada di tangan manajemen PT KA.

Hanya karena sebuah batu di tangan oknum yang sangat tidak bertanggung jawab, banyak orang yang harus merasakan akibatnya. Kereta yang dibawanya harus terlambat, untuk memberikan kesempatan tim medis mengevakuasi rekan kita. Belum lagi beban psikologis rekan kita yang kehilangan setengah penglihatannya. Yang aku belum tahu, apakah rekan kita ini akan terlempar dari jajaran PT KA, setelah kehilangan sebelah penglihatannya. Semoga saja tidak.

Seandainya hal buruk itu terjadi, ada berapa jiwa yang kehilangan sumber pencaharian. Mungkin anak dan istri Kang Yaya, mungkin orang tua beliau, mungkin juga saudara-saudara yang menjadi tanggungan beliau. Memang sih gaji seorang masinis tidak terlampau besar, tapi ini sangat berarti bagi Kang Yaya. Hanya karena sebuah batu yang dilayangkan ke arah kabin lokomotif oleh seorang yang sangat tolol, kebahagiaan Kang Yaya sekeluarga, musnah seketika

Nggak tahu, apa aku berpikir terlalu jauh, apakah hal ini sudah menjadi perhatian kita semua. Ketika kereta api mengalami Peristiwa Luarbiasa (PL) maupun Peristiwa Luarbiasa Hebat (PLH), diekspos media besar-besaran, seakan-akan operator kereta api sebegitu bebalnya, sampai-sampai sering sekali melakukan kesalahan. Tetapi ketika rekan-rekan operator kereta api mengalami kecelakaan, yang bukan karena kesalahannya, nggak ada yang memperhatikan .... Padahal kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi.

Ah, tak tahu lah .... Tampaknya negeri ini belum berpihak kepada wahana transportasi massal yang satu ini.

Salam damai

-----semboyan21-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar