Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Jumat, 29 Februari 2008

Pelantikan Ketua PP

Akhirnya calon tunggal ketua PP udah dilantik tanggal 290208 di GKJB. Ga tau kenapa cuma ada calon tunggal. No comment dah soal ini. Lagian di milis udah banyak berpolemik soal ini, mulai dari nggak ada yang mau jadi ketua dengan 1001 alasan, hingga kontroversi soal pendatang vs warga asli.

Pas pelantikan, sebelum jam 1820, gak ngerti apa yang terjadi, coz aku datang telat. Maklum abis macul, hehehe .... Lagian acara mulai jam 1700. Pas aku datang, udah tinggal acara pesan dan kesan aja (dan tentunya ramah tamah, alias makan, hehe ....)

Pesan pertama, dari Pak Wahyu. Beliau berpesan, agar kita tetap memiliki semangat dan motivasi pelayanan. Jangan mudah menyerah dengan kesulitan, walaupun banyak aral. Kadang kita berlindung di balik kesulitan dan berkata, mungkin Tuhan tidak mengizinkan. Jangan pernah kita berpikiran seperti itu. Selama peluang masih ada, kita jalan terus. Baru setelah mentok, kita boleh menyerah, jangan nekat. Intunya, jangan menyerah sebelum kalah. Kalau memang kalah, ya harus menyerah.

Disambung oleh Om Sulis, dengan flashback sepak terjang PP sejak kabinet Daton dengan segala kegiatannya, mulai dari di Lembang, Bogor, hingga di Banyumas. Sebagai majelis, beliau berjanji akan mendukung kegiatan PP, memberikan perhatian, inspirasi dan inisiatif, serta memberikan masukan bagi PP. Khusus buat kepengurusan Uta, diharapkan agar ada kegiatan ke luar, maksudnya kerja sama dengan pelayanan pemuda lainnya, antar gereja maksudnya, bukan cuma ada acara main di luar, hehehe .... Udah ada tawaran dari Cibunut tuh bos ....

Om Sulis juga minta PP memberikan masukan kegiatan kerja sama seperti apa, agar ditindaklanjuti, sehingga kegiatan PP bisa berkembang. Semoga PP bukan hanya membuahkan hasil di dalam, tetapi juga hasil di luar. Untuk kegiatan di luar, majelis akan mendukung untuk kegiatan PP ke depannya. Untuk Pak Ketua, semoga rencana yang dipegang Pak Ketua boleh berjalan dengan pertolongan Tuhan(Uh .... ribet amat nyusun kata-katanya ... hehehe)

Selaku mantan ketua, Condro juga menyampaikan pesan dan kesannya. Ternyata dia pernah "menubuatkan" (atau kutukan???) kalau suatu saat nanti Uta haru jadi ketua PP, dan sekarang bisa terwujud. Berusaha tetep bisa menyelesaikan masalah, nggak gampang nyerah dan setiap masalah kalo bisa di share sama teman lain, jangan dipendem sendiri. Pokoknya selamat melayani, selamat bersusah-susah di PP (tapi tetep asik kok), jadi berkat di PP dan lingkungan.

Giliran Daton, Uta diharapkan nggak takut menghadapi masalah, dengan pendeta sekalipun, coz kita punya Tuhan yang besar. Ngandalin Dia pun udah lebih dari cukup. Nggak usah mikir yang susah-susah, kadang solusi muncul dari pemikiran yang sederhana. Kalo orang bule bilang KISS, Keep It Simple, Stupid!!! Jangan sampai juga ide kreatif kita dikebiri, kaya ngecet gereja, bersihin kamar mandi, sebagai wujud kepedulian kita pada gereja. Overall, sebagai satu persekutuan, kita saling bantu dalam melayani, jangan diem aja .... Jangan lupa, persiapkan calon-calon pemimpin masa depan. Pemimpin yang baik pasti punya penerus yang baik pula.

Sekarang Indra yang menyampaikan pesannya. Kesan pertama dari rekan-rekan alumni PP, selamat buat Uta yang mau meneruskan kepempinan PP, meski calon tunggal. Satu hal yang menjadi pertanyaan bersama, PP akan dibawa ke mana, setelah Uta jadi ketua. PP jangan hanya berjalan seperti biasanya. PP harus bisa menciptakan ide-ide kreatif yang baru. Kalo ada yang bilang PP lagi krisis, disadari atau tidak, emang PP lagi krisis, terlepas kita menyadarinya atau tidak, seolah-olah kita tidak punya jatidiri. Kegiatan kita cuma kegiatan biasa, dan berapa persen sih yang bisa bertumbuh melalui PP GKJ? Semoga kita mau terlibat dalam pelayanan di PP, tidak semata-mata terjebak dalam rutinitas belaka.

Mama Vera juga ikut mengenang masa-masa pemudanya, kalau ada kegiatan ke luar, pasti melibatkan seluruh warga gereja, dari dewasa sampai tua. Beliau juga berpesan, PP diharapkan memiliki program kerja. Jangan sampai kegiatan PP bentrok dengan program kerja bidang pelayanan lain.

Pak Swasono juga nggak ketinggalan menyampaikan pesannya. Mengapa pemuda dari 8 wilayah menyusut hanya menjadi satu persekutuan, PP? Perubahan yang signifikan ini, harus dikelola lebih baik. Dan program yang ada, hendaknya kita dukung bersama. Satu tantangan bagi kita, mengapa kelompok PA pemuda yang pernah ada, apabila mengadakan acara pemuda gabungan, jumlahnya tidak lebih dari anggota salah satu kelompok PA tersebut.

Itulah sekilas laporan pandangan mata dari pelantikan ketua PP GKJB. Sori kalo bahasanya jadi berbelit-belit dan susah dicerna. Memang begitulah keadaanya. Anyway, buat kabinet baru selamat bekerja, dan selamat melayani. Mari kita sama-sama melayani di dengan segenap hati agar nama Dia dapat dimuliakan .....

#akhirnya selesai juga nulisnya#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar