Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Senin, 25 Februari 2008

Tipu Tipu Part 1

Tempo hari baca di Pikiran Rakyat, ada penipuan yang berkedok pencarian tersangka kasus narkoba. Modusnya, penipu mengaku dari polisi, menyuruh kita mematikan HP dengan dalih nomer HP kita sudah diduplikasi sindikat narkoba. Untuk membantu polisi, kita diminta untuk mematikan HP.

Di saat kita mematikan HP, si bandit mengabarkan kalau kita mengalami kecelakaan parah, sampai sampai kepala pisah sama kakinya (itu kata Kasino, hehehe ....) Banditnya mengaku sebagai dokter, yang minta uang untuk tindakan medis darurat, dan harus ditransfer dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, agar umur kita bisa diperpanjang.

Terang aja, keluarga mana yang nggak bingung bin panik ketika saudaranya berjuang di antara hidup dan mati. Kalau mau confirm kita, terang aja, nggak bisa. Lha wong menurut petunjuk daripada bandit yang terkutuk, hp kita dimatikan ....

Sebenernya sih tipu-tipu macam gini sih, bisa ditangkal, meski kita belum tentu menangkap banditnya. Ketika kita ditelpon seseorang, yang mengaku kasat serse polres anu lah, kasat narkoba polresta anu, atau perwira polisi di mana saja, bahwasanya nomer kita telah diduplikasi oleh sindikat narkoba, atau sindikat lainnya, nurut nurut aja. Kalo suruh matiin hp, bilang aja nggih pak. Sapa tau yang nelpon bukan bandit, tapi polisi betulan, kalo ngeyel, bisa-bisa kena tuduh membantu tindakan kejahatan dan bisa gawat urusannya. Soal gimana nomer kok bisa diduplikasi, ga ngerti gw.

Langkah berikutnya, matiin hp kita, yang katanya diduplikasi nomernya. tapi JANGAN LUPA menghubungi keluarga, kalau HP kita sedang dimatikan, karena (katanya) sudah diduplikasikan. Masih katanya lagi, untuk menangkap bandit, HP kita dimatikan.

Logika kalau memang diduplikasikan nomer hp kita, Kalo kita punya 2 nomer HP, paling-paling cuma 1 nomer aja yang diduplikasi. Kalo sampe 2 nomer, banditnya niat amat ya, sampe semua nomer punya kita diduplikasi semua. jangan-jangan banditnya malah temen sendiri, hehehehe ..... Kalau kasusnya kaya gini (kita ada lebih dari 1 nomer), matiin aja nomer yang katanya diduplikasi, dan biarkan nomer yang lain tetep on, biar kita tetep bisa dihubungi keluarga.

Kalau kita cuma punya satu nomer hp, ya hubungi keluarga dulu, buat jaga-jaga, plus kasih tau posisi kita ada di mana, kita sedang apa, dari mana mau ke mana, dlsb. Termasuk ke mana menghubungi kita, selama HP kita black out. Bisa ke temen sekantor, bos, kantor, pacar, selingkuhan, atau apapun, terserah sampeyan. Pokoknya sampeyan sama keluarga sampeyan, bisa saling tahu posisi.

Nah, ketika bandit yang terkutuk mengabarkan kalau ada anggota keluarga yang mengalami kemalangan yang sangat parah cideranya, sampai-sampai kepala pisah sama kakinya, si penerima kabar jangan panik dulu. Cek dulu ke kantor, teman, maupun tempat yang biasa dikunjungi anggota keluarga yang dikabarkan mengalami kemalangan. Nggak usah didatengin, ditelepon aja. Jangan sms, ntar kelamaan. Lagipula si bandit juga masih baik kok, kasih waktu 30 menit sampai 1 jam buat transfer duitnya. Dia juga mikir, kalo kita nggak punya mesin atm di rumah. Waktu yang diberikan sama bandit yang baik (mana ada bandit yang baik), kita manfaatkan sebaik-baiknya.

Jangan lupa tanya ke mas/mbak banditnya, saudara kita ditangani di rumah sakit apa dan tanya dokter yang menagani. Kalo udah tau di rumah sakit apa, bisa dicek ke rumah sakit bersangkutan dulu, per telpon (masa nomer telpon rumah sakit ikut diduplikasikan juga). AWAS, jangan tanya nomer telpon rumah sakit ke mas/mbak penipunya, tanya ke 108 (hebat juga kalau 108 bisa dilibatkan). Kalau tanya ke bandit, iindikasikan nomer yang diberikan si bandit, nomer punya komplotannya.

Kalo dicek saudara kita sehat walafiat bin segar bugar, 100% mas/mbak banditnya gagal. Tapi kalo pas dicek ke kantor, rekan, maupun contact person selama hp kita black out, mereka tidak tahu di mana kita berada, bisa dicek ke rumah sakit yang disebutkan oleh si bandit. Seandainya jawaban rumah sakit yang dihubungi negatif, si bandit sudah kalah.

Emang sih kalo udah panik, akal sehat bisa terlewati. Tapi dengan kewaspadaan bisa mementahkan segala tipu daya. Untuk berjaga-jaga, simpanlah nomor kantor atau rekan daripada saudara yang kita sayangi, untuk menghindari penipuan dengan modus seperti ini. Kata bang napi, kejahatan terjadi bukan karena hanya ada niat pelakunya, tetapi juga kesempatan. WASPADALAH, WASPADALAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar