Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Senin, 24 Januari 2011

Suiker Fabriek dan Sepur Tebu

Membaca berita di halaman depan Kompas hari ini, tentang pahitnya perjuangan petani tebu untuk mengangkut tebu ke pabrik gula, aku menjadi teringat sejarah pabrik gula di negeri ini. Di masa industri gula Hindia Belanda berjaya, sampai-sampai Hindia Belanda menjadi produsen utama gula di dunia. Sayangnya, massa keemasan itu telah berlalu.


Kembali ke berita tersebut, petani tebu di seputar Cirebon dikabarkan mengalami kesulitan mengangkut tebunya ke pabrik penggilingan. Mereka harus menghanyutkan tebunya di sungai agar dapat diangkut ke pabrik gula. Kegiatan ini mereka sebut dengan milir tebu. Hal ini terpaksa dilakukan karena infrastruktur jalan dari perkebunan ke pabrik gula sangatlah buruk. Bahkan, traktor pun sulit melintas.

Kalau kita melihat ke jaman Hindia Belanda dulu, setiap pabrik gula alias Suiker Fabriek selalu membangun infrastruktur pengangkutan tebu dari kebun ke pabriknya. Tidak heran, di masa itu banyak sekali jaringan lori alias sepur tebu, terutama di Jawa. Padahal, di masa itu banyak sekali pabrik gula yang lokasinya berdekatan satu dengan yang lain. Yang tidak kalah mengejutkan, berbagai jaringan lori itu, biasanya berakhir di stasiun kereta api. Alasan yang masuk akal, suiker fabriek memerlukan alat transportasi yang dapat mengangkut hasil produksinya secara masif ke pelabuhan ekspor. Dan hanya kereta api yang memenuhi kualifiikasi seperti itu.

Ketika melihat pabrik gula saat ini, miris rasanya. Lori tebu yang dulunya sangat handal, sekarang berangsur punah. Entah karena biaya operasinya semakin tinggi, atau sarana yang ada telah rusak dimakan usia. Memang ada beberapa pabrik gula yang masih menggunakan lori tebu, tapi jumlahnya tidak sebanding dengan jaman voor de oorlog. Lori yang renta sekarang digantikan dengan truk. Kejayaan sepur tebu hanya tinggal kenangan bagi mereka yang pernah mengalami ritual nglolosi tebu saja.

Semoga sepur tebu yang masih tersisa dapat bertahan. Dan semoga program revitalisasi pabrik gula dapat kembali menghidupkan sepur tebu, dan dapat membuat negeri ini menjadi produsen gula dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar