Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Rabu, 18 November 2009

Menembus Hujan

Hehehe ... begitu melihat di luar hujan nggak berhenti, malah di kepala muncul ide buat gowes sambil ujan-ujanan. Paling nggak, seru aja buat melaju di jalur kiri di kemacetan sepanjang Maranatha, dan sambil hujan tentunya. Repotnya sih di perempatan pintu tol Pasteur, adanya sedimen pasir, yang bikin ribet di jalur kiri. Salah-salah kaki bisa sejajar kepala. Koprol maksudnya.

Jadi inget jaman jaya-jayanya dulu dengan federal ijo. Menembus curah hujan Magelang dengan beraninya. Begitu sampai rumah, langsung deh mandi. Tapi beneran, dulu sepedahan di tengah hujan dengan perangkat keamanan yang bisa dibilang minim. Jangankan helm, lha lampu depan belakang nggak ada, yang ada cuma reflektor aja. Cuma harus hati-hati aja, soalnya rem pasti nggak sepakem kalau kering. Belum lagi gejala aquaplanning. Biar gejala aquaplanning nggak gitu kerasa, paling kurangi dikit aja tekanan ban.

Kalau sekarang disuruh kaya gitu lagi, nembus hujan, wah harus mikir berkali-kali dulu. Inget umur, udah nambah tua. Mana properti buat nembus hujan belum ada. Yang ada baru jas hujan aja. Cover bag belum punya. Kalau nggak ada cover bag, bisa-bisa seisi ransel dora basah semua deh. Belum lagi kemarin habis TSO, jadi belum berani pethakilan dulu. Si kuning juga belum siap diajak hujan-hujanan kayaknya. Tapi kalau semua properti dah siap, kayaknya seru juga tuh ... hehehehe.

Jadi kapan main hujan-hujanan lagi ..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar