Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Rabu, 13 April 2011

Trans Studio dan Halte Cibangkong

Beberapa waktu lalu, di sepanjang jalan Gatot Subroto mulai dari perempatan Pelajar Pejuang hingga BSM dipasang beberapa banner tentang pembukaan Trans Studio, yang dijadwalkan sekitar Juni mendatang. Memang, Trans Studio yang berlokasi di kompleks BSM ini bakal menjadi salah satu tempat hiburan baru yang berada di dalam kota Bandung.

Dampaknya, tentu saja kemacetan di sepanjang akses jalan menuju BSM. Jalan yang tidak terlalu lebar, akan semakin padat dan potensi kemacetan akan semakin besar. Rekayasa lalu lintas sangat mendesak untuk mengurangi beban sepanjang jalan Gatot Subroto. Entah dengan penataan kembali rute transportasi umum, atau dengan memberikan adanya kendaraan pengumpan dari berbagai titik ke BSM.

Satu alternatif yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi beban jalan raya adalah dengan menghidupkan kembali jalur kereta api, setidaknya sampai Halte Cibangkong. Hal ini menjadi masuk akal karena rel yang ada melintas persis di sebelah BSM, dan titik perhentian terdekat adalah halte Cibangkong, yang berlokasi di seberang BSM.

Kalau rencana pengaktifan kembali jalur cabang ini benar-benar direalisasikan, yang harus dilakukan lebih dahulu adalah membangun kembali halte Cibangkong Lor yang nantinya akan melayani wesel percabangan dari jalur utama ke halte Cibangkong. Disusul dengan pembenahan rel sepanjang halte Cibangkong Lor hingga halte Cibangkong.

Karena halte Cibangkong terletak di seberang BSM, pemindahan halte Cibangkong menjadi penting. Halte Cibangkong Baru dapat dibangun di kompleks BSM untuk memudahkan akses ke BSM. Jadi, begitu penumpang turun dari kereta, langsung tiba di dalam kompleks BSM.

Rolling stock yang melayani koridor ini, bisa menggunakan DMU sehingga bisa mengurangi aktivitas langsiran mengingat di halte Cibangkong, karena memang di halte ini tidak memiliki sepur langsir. Jadi, setelah rangkaian tiba di halte Cibangkong, masinis tinggal berpindah ke ujung rangkaian lainnya untuk kembali ke arah Cibangkong Lor.

Ide yang cukup masuk akal, tapi masih berat untuk dilaksanakan. Kuncinya hanya ada atau tidaknya kemauan dari pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengurangi beban jalanan yang ada. Kalau tidak ada kemauan, hanya menunggu jalanan yang semakin padat dan kemacetan yang bertambah parah. Kita lihat saja nanti ....

*hasil tukar pikiran dengan Arka menjelang jelajah Soreang*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar