Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Selasa, 15 April 2008

TV jadi biang kerok (lagi)

Iseng-iseng buka kompas.com, nemu berita menarik, KPI Pusat Peringatkan TPI dan Indosiar. Hmm ... pas dibuka, ternyata soal reality show pencarian bakat

Emang sih kadang acaranya berlebihan. Malah jadi ajang saling menghina. Bisa dibilang, nyanyinya cuma lima menit, tapi komentarnya sejam.

Awalnya sih ga ambil pusing. Mau dilarang tayang, dibatasi, dipindah jamnya, sebodo amat. Lha emang nggak pernah ngikutin kok .... Tapi ada sesuatu yang bikin aku ketawa. Apalagi kalo bukan dasar teguran KPI Pusat.

Menurut KPI, penayangan acara tersebut yang dimulai pukul 1800 mengganggu ibadah shalat Maghrib yang dijalankan umat Islam. Yang bikin bingung, mengapa alasan yang dikemukakan KPI, berkaitan dengan ibadah? Bukankah soal ibadah kembali ke diri masing-masing. Kita mau beribadah, atau menonton itu acara itu kan terserah kita, suatu pilihan yang harus kita ambil. Anggap saja itu godaan. Kalau kita mau jujur, memang siaran TV yang kini sudah 24 jam, bisa mengganggu ibadah semua umat, bukan hanya pada jam tertentu saja. Soal stasiun televisi tidak menyediakan space untuk beribadah, no comment. Ini urusan dalam negeri stasiun bersangkutan.

Alasan kedua yang tidak kalah konyolnya, program ini juga mengganggu jam belajar anak-anak. Bukankah itu semua bergantung kepada orang tua yang bersangkutan. Kalo anaknya harus belajar, tapi orang tuanya malah nonton, terang aja mengganggu. Toh kalau anak belajar, TV dimatikan, masalah selesai. Wong itu TV gak salah kok, malah dijdaikan biang kerok.

Sekali lagi kaum cerdik bangsa ini menunjukkan kebebalannya dengan menyalahkan kotak ajaib bernama TV. Ingat, pilihan ada di tangan kita. Kita yang mengendalikan TV, bukan TV yang mengendalikan kita. Intinya, pengendalian diri.

Salam Damai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar