Halaman

Waktu menunjukkan

Pencarian

Kamis, 18 Februari 2010

Membumi Bersama Si Kuning

Belum apa-apa, pagi ini sudah membumi bersama si kuning. Yah, membumi, down to earth alias nyusruk. TKPnya persis di depan SDN Kiara Condong 3. Luka sih nggak, cuma menghambat laju si kuning aja. Kalo soal malunya, udah kebal ....

Kronologinya begini, si Kuning melaju dengan speed 10 km/h dari arah utara. Eh, menjelang SDN Kiara Condong 3, ada ibu-ibu pake Mio merah memotong ke kiri, buat ngantar anaknya. Kagetlah diriku, terpaksa si kuning direm habis, sampai full service applied. Ndilalah (apa ini bahasa Indonesianya), rimnya basah, gara-gara ngajak si kuning berkubang. Walhasil, V-brake tidak dapat bekerja maksimal, ya terpaksa diusahakan berhenti sesegera mungkin.

Kaki depan si kuning sempat mencium mio si ibu ini. Yang aku takutkan saat itu, si ibu ikutan hard landing. Bisa makin panjang urusannya, mana udah siang pula. Terpaksalah diriku bergaya bak bintang film action, bail out dari si kuning, tanpa ejection seat dan parachute. Akhirnya aku mendarat dengan bantuan tangan kanan. Tidak ada luka, cuma tangan kiri yang kotor. Tidak ada korban lain yang jatuh, cuma si kuning yang terkapar, dan diriku ada beberapa meter di depan. Kelar bebersih pakai air di botol minum, perjalanan 500 m terakhir aku lanjutkan.

Duh ... gara gara disfungsi v brake, jadi pengen upgrade si kuning dengan full set discbrake ... tapi nunggu kelar nyetak duit dulu dah. Soal jatuh, nggak malu deh. Kalo malu, bisa-bisa takut sepedahan lagi. Sayangnya ndak ada yang rekam diriku pas eject, meskipun tanpa Martin Baker ejection seat. Padahal kalo ada rekamannya, bisa ditawarkan ke produsen pilem, buat pilem eksyen, adegan jatuh dari sepeda.

apa ini gara-gara pake sandal swallow hijau pembawa sial yah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar