Celoteh dan pemikiran Maz Tommy yang kadang kontroversial, kadang biasa saja. Kalo mau baca, baca aja, nggak perlu dipikir serius, kecuali diperlukan. Kalo nggak mau, ya nggak apa apa.
Waktu menunjukkan
Pencarian
Minggu, 24 Januari 2010
Sulitnya Memarkir Sepeda di Mal
Sabtu, 16 Januari 2010
Evil Strikes Back?
Senin, 11 Januari 2010
Sepedahan ke Kantor: Parkir dan Kamar Mandi
Masalah pertama pasti soal parkir. Kalo gak pengen diribetin sama parkir, mendingan bawa sepeda lipat, bisa disimpan di kolong meja. Solusi yang tidak sesederhana pengucapannya, karena sekarang sudah ada si kuning. Kalau beli sepeda lipat, mau nggak mau cuma satu aja yang dipakai, sedang yang satunya bakal lebih sering nganggur. Akhirnya diambil keputusan, parkirnya ikut berdesakan di parkir motor, dengan merantai top tube ke sebuah tiang. Masalah pertama beres.
Beralih ke masalah kedua, mandi setelah gowes ke kantor. Memang sih ada beberapa gedung yang tidak menyediakan kamar mandi, tapi tetap aja banyak solusinya. Mulai dari numpang mandi di kamar mandi satpam sampai mandi pakai tisu basah aja, yang penting badan nggak bau. Bisa juga sih mandi dulu sebelum gowes, tapi sampai kantor, badan udah kucel, apalagi di perjalanan pakai main bebek-bebekan segala. Yang ada malah badan tambah kotor. Untunglah, sampai sekarang masih bisa mandi di kantor ... nggak tau deh kalo ada suara miring segala soal acara mandi di kantor .... Kalo emang udah nggak boleh, ya dengan mandi tisu basah deh ....
Semoga aja masih bisa kaya gini seterusnya ... biar sepedahan ke kantor makin seru.
Rabu, 06 Januari 2010
Elektrifikasi Magelang

Secara literal, prasasti tersebut seolah-olah mengatakan, listrik pertama kali dialirkan masuk Kota Magelang, (mungkin masa itu masih bernama Gementee Magelang) pada bulan Maret 1924. Saya katakan seolah-olah, karena memang saya tidak menemukan sumber yang akurat, setidaknya sampai saat ini.


Semoga saja Pemerintah Kota Magelang melalui dinas terkait lebih peduli dengan monumen ini, karena saya yakin, Gementee Magelang dulu membangun monumen ini pasti ada tujuannya. Dengan terpeliharanya monumen ini, semoga saja salah satu saksi bisu perkembangan Magelang tidak dikorbankan dengan berbagai macam alasan.
Selasa, 05 Januari 2010
Aquarius Dago Tutup?

Aku sendiri baru beberapa kali kesana. Tiap kali kesana, selalu lebih banyak yang jaga daripada pengunjungnya alias sepi selalu. Pas pertama kali kesana, nemuin beberapa CD yang dicari, langsung deh diborong.
Tapi masih ada yang belum kesampaian, pengen beli CD David Foster. Pernah liat ada di sini, tapi pas gak ada duit. Rencananya pas awal tahun ini mau kesana, malah Aquarius tutup duluan.
Semoga aja kabar pindahnya beneran. Meski jadi makin jauh, tapi tetep ada. Kalo tutup beneran, bakal makin susah deh cari CD yang keren ....
photo courtesy:
Aquarius Dago: http://shw.emilya7282.fotopages.com/14533037/Ni-toko-aquarius-CD-tempat-aku-borong-CD-pesanan-App.html
Dave Koz - At The Movies: http://www.pitchperfectreviews.net/wp-content/uploads/2007/02/davekoz.JPG
Minggu, 03 Januari 2010
Tahu dan Tempe
Mengapa Tuhan menciptakan tahu dan tempe? Ternyata Dia ingin memberikan pilihan bagiku, memilih makanan yang aku sukai. Aku lebih memilih tahu daripada tempe. Kalau ada yang bilang, tempe lebih enak dari tahu, itu soal selera. Dan aku tidak pernah tidak mau memaksa dia untuk makan tahu.
Sayangnya, untuk soal tahu dan tempe, saat ini menjadi urusan yang benar-benar ribet. Ketika tahu dan tempe akan diseragamkan menjadi tempe, tanpa mau mengakui keberadaan tahu. Bagi yang suka tahu, dipaksa makan tempe, atau tidak makan sama sekali. Bahkan kalau perlu, tahu disebut sebagai tempe.
Ooh ... alangkah indahnya kalau masih bisa memilih tahu atau tempe. Masa soal selera masih harus diseragamkan. Bagi yang suka tahu, ndak usah maksa yang suka tempe buat makan tahu. Yang suka makan tempe, jangan gangguin yang suka makan tahu.
Gitu aja kok repot ....
Sabtu, 02 Januari 2010
Tuhan Itu Bodoh?
"Kalau Tuhan menginginkan kita sama, mengapa Dia menciptakan kita berbeda?"
Ini pertanyaan yang belum aku temukan jawabnya. Memang, ada yang bilang, ada beberapa pertanyaan yang memang tidak dapat terjawab oleh akal manusia. Tetatpi bagiku ini jadi satu pertanyaan yang harus terjawab.
Ketika ada sekelompok orang bebal - paling tidak bebal menurut ukuranku - mencoba menyeragamkan semua perbedaan yang ada, dengan alasan keseragaman itu dikehendaki oleh tuhan - entah tuhan yang mana - , pertanyaan ini semakin terngiang di telingaku. Ya, mengapa Tuhan mengijinkan ada perbedaan, kalau Dia menginginkan persamaan.
Ketika aku berusaha mengerti apa isi otak orang-orang bebal itu, aku mendapati tuhan orang bebal itu tuhan yang bodoh. Ya, tuhan yang bodoh. Kalau tuhan menghendaki keseragaman, mengapa dia mengijinkan perbedaan ada? Bukankah tuhan itu maha pencipta? Menjadi semacam paradoks, apabila tuhan menciptakan perbedaan tapi menghendaki keseragaman. Kalau memang tuhan menginginkan keseragaman, apa susahnya bagi dia menciptakan semuannya sama persis, identik, toh dia maha pencipta.
Ya, aku telah belajar cukup banyak. Bagiku Tuhan itu Maha Pandai. Aku tahu, Dia menciptakan perbedaan untuk saling melengkapi, bukan saling meniadakan.
Mengapa Tuhan menciptakan siang dan malam? Mengapa laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda? Dan beribu-ribu mengapa yang satu berbeda dengan yang lain. Semua perbedaan yang ada itu untuk saling melengkapi, bukan saling menghilangkan.
Seperti lirik lagu "Sekitar Kita", selama dunia masih berputar, perbedaan tak pernah pudar. Ketika kita meniadakan perbedaan, sama saja kita menghentikan putaran dunia ini. Tuhan telah kita kerdilkan dengan menolak semua perbedaan yang ada. Sekarang tinggal bagaimana sikap kita, apakah mengakui dan menerima perbedaan yang ada, atau menolak dan meniadakan perbedaan? Terserah anda ....
Trio Plaza

Saya pengen tahu, sebenarnya apa sih syarat penerbitan HO (hinder ordonantie) alias ijin gangguan bagi pertokoan. Apakah lahan parkir juga menjadi salah satu syarat?
Heran aja sih sama Trio Plaza, yang sejak mulai operasionalnya hingga sekarang, belum memiliki areal parkir. Lahan parkir pengunjung hanyalah parkir on street, alias pinggir jalan. Memang sih, jalan di depannya bukan kelas jalan protokol, tapi tetap saja jalan umum.
Jumat, 01 Januari 2010
Sampah
Seperti biasa, setelah ada acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar, sampah berserakan di mana-mana. Kalau sudah begitu, saatnya petugas kebersihan memberesi sisa-sisa hajatan akbar.
Entah apa yang salah, kok selalu sampah bertebaran seperti itu. Apakah kita terbiasa membuang sampah sembarangan? Atau memang tempat sampah yang disediakan jumlahnya kurang? Atau keduanya? Entahlah ....